Published at

November 10, 2025 at 12:00 AM

Prospek Pasar Batubara 2026 di Tengah Berbagai Tantangan dan Persaingan Global

Memasuki tahun 2026, pasar batubara global diproyeksikan bergerak lebih hati-hati di tengah kombinasi faktor penentu, mulai dari potensi cuaca ekstrem, peningkatan pasokan dari negara produsen utama, hingga tren permintaan yang melambat.

Isu-isu tersebut menjadi sorotan utama dalam sesi Coal Market Outlook 2026 pada Coalindo Coal Conference (CCC) yang digelar 5 November 2025. Sesi ini dimoderatori oleh Gita Mahyarani, Plt. Direktur Eksekutif APBI–ICMA, dengan menghadirkan narasumber Isman Anugerah (Head of Marketing Research & Business Development, PT Kideco Jaya Agung), Ramli Ahmad (Direktur, PT Ombilin Energi), serta Muhammad Fadhil (SVP Strategy & Business Development, Argus Media) dan Andrew Jones (Editor, Solid Fuels – Asia Pacific, Argus Media).

Dari sisi produsen, Isman Anugerah memproyeksikan bahwa tahun 2026 akan diwarnai tantangan cuaca ekstrem akibat fase La Niña, dengan curah hujan tinggi hingga di bawah –5,5. Kondisi ini diperkirakan menekan ekspor nasional menjadi sekitar 505 juta ton, atau turun 50 juta ton dibandingkan tahun sebelumnya. Meski demikian, ia menilai momentum kenaikan harga batubara masih akan berlanjut hingga awal 2026.

Isman menjelaskan bahwa Australia akan menjadi pesaing utama Indonesia di pasar Asia, namun Indonesia tetap unggul dari sisi jarak, biaya logistik, dan efisiensi pelabuhan. Tren ekspor periode 2020–2025 menunjukkan pertumbuhan signifikan ke China (+41%), stabil ke India, dan naik sekitar 10% ke Bangladesh. Ia menegaskan, “Zero emission bukan berarti zero coal,” seraya menambahkan bahwa dalam RUPTL nasional, batubara masih berkontribusi sekitar 60% dalam bauran energi hingga 2034, yang menegaskan peran strategis sektor ini terhadap ketahanan pasokan listrik nasional.

Sementara itu, Ramli Ahmad menyoroti cuaca ekstrem sebagai tantangan utama bagi produsen di Sumatera, yang menyebabkan gangguan produksi dan pengapalan sepanjang 2025. Meski target produksi tahun ini sedikit di bawah ekspektasi, ia tetap optimistis harga batubara akan bertahan stabil hingga awal 2026. Ramli juga menekankan pentingnya efisiensi logistik serta kehati-hatian dalam memasuki pasar baru, terutama di tengah fluktuasi kebijakan global. Ia menambahkan bahwa Rusia bukan pesaing langsung Indonesia, mengingat perbedaan karakter pasar dan jenis batubara yang dihasilkan.

Dari perspektif analis pasar, Muhammad Fadhil dan Andrew Jones dari Argus Media menilai pasar energi global masih berada dalam kondisi oversupply, seiring peningkatan produksi domestik di China dan India. Meski demikian, Indonesia dinilai tetap kompetitif, terutama di segmen low-to-mid rank coal.

Andrew menjelaskan bahwa mayoritas ekspor batubara Indonesia berada pada kisaran kalori menengah ke bawah (di bawah 5.300 GAR). Ia juga menyampaikan bahwa harga batubara diperkirakan akan tetap bergerak stabil sepanjang 2026, dengan perbedaan tren antara pasar batubara kalori tinggi dan menengah.

Ia menambahkan, “Energi terbarukan seperti angin dan surya sangat bergantung pada cuaca, sedangkan batubara tetap menjadi sumber energi paling reliabel di banyak negara.”

Diskusi ini menegaskan bahwa tahun 2026 akan menjadi periode penuh tantangan namun tetap menjanjikan bagi industri batubara Indonesia. Cuaca ekstrem, kompetisi ekspor, dan tekanan biaya logistik menjadi faktor utama yang perlu diantisipasi. Namun demikian, keunggulan Indonesia dalam efisiensi biaya, keragaman kalori, dan keandalan pasokan diyakini akan menjaga daya saing nasional di tengah pasar global yang terus berubah.

Other Article

Other Article

Sinergi Pemerintah dan Pelaku Usaha Menuju Tata Niaga Batubara yang Berkelanjutan

APBI Bahas Kesiapan Implementasi RKAB Digital di Bisnis Indonesia Forum 2025

Peran Aktif APBI-ICMA dalam Keberhasilan Minerba Convex 2025

APBI Sampaikan Pandangan Terkait Formula HBA dan Kebijakan DMO

Sinergi Pemerintah dan Pelaku Usaha Menuju Tata Niaga Batubara yang Berkelanjutan

APBI Bahas Kesiapan Implementasi RKAB Digital di Bisnis Indonesia Forum 2025

Peran Aktif APBI-ICMA dalam Keberhasilan Minerba Convex 2025

Sinergi Pemerintah dan Pelaku Usaha Menuju Tata Niaga Batubara yang Berkelanjutan

APBI Bahas Kesiapan Implementasi RKAB Digital di Bisnis Indonesia Forum 2025

Peran Aktif APBI-ICMA dalam Keberhasilan Minerba Convex 2025

Secretariat's Address.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Secretariat's Email.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Website created by

Secretariat's Address.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Secretariat's Email.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Website created by

Secretariat's Address.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Secretariat's Email.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Website created by