Xiamen, 13 November 2025 — Indonesia kembali menunjukkan peran aktifnya dalam forum energi internasional melalui kehadiran Gita Mahyarani, Plt. Direktur Eksekutif APBI-ICMA, sebagai salah satu pembicara pada China International Coal Trade Conference 2025 yang diselenggarakan oleh China National Coal Association (CNCA) di Xiamen pada 12–13 November 2025.

Konferensi dibuka oleh Su Chuangrong, Vice President for Coal Sub-Council, China Council for the Promotion of International Trade (CCPIT), lembaga yang berperan memfasilitasi promosi perdagangan dan penguatan hubungan ekonomi Tiongkok dengan berbagai negara. Dalam sambutannya, Su menekankan pentingnya memperkuat komunikasi dan kerja sama internasional di tengah dinamika pasar energi global.

Memasuki sesi pemaparan, Gita menegaskan bahwa Indonesia tetap menjadi pemasok utama batubara termal bagi kawasan Asia, terutama bagi Tiongkok yang membutuhkan pasokan stabil untuk mendukung sistem energi dan aktivitas industrinya. Ia menyoroti bahwa konsistensi suplai Indonesia, fleksibilitas spesifikasi produk, serta penguatan tata kelola menjadi faktor penting yang menjaga daya saing Indonesia di pasar global.

Gita juga menjelaskan sejumlah perkembangan kebijakan nasional, termasuk digitalisasi layanan melalui MinerbaOne serta upaya pemerintah menyeimbangkan kebutuhan pasar domestik dan ekspor. Menurutnya, peningkatan kepastian regulasi akan semakin memperkuat posisi Indonesia sebagai mitra perdagangan yang kredibel bagi negara-negara konsumen.

Selain Indonesia, konferensi ini juga menghadirkan pembicara internasional lainnya. Dari Australia, Timothy Sill, Energy Counsellor dari Kedutaan Besar Australia untuk Tiongkok, memaparkan peran strategis batubara metalurgi Australia dalam rantai pasok industri baja global serta prospek permintaan jangka panjang dari sektor tersebut.

Kehadiran pembicara internasional tersebut menunjukkan peran konferensi ini sebagai wadah bagi negara produsen dan pemangku kepentingan untuk membahas kondisi pasar dan arah kebijakan industri. Dalam forum tersebut, kontribusi Indonesia mendapatkan perhatian positif karena stabilitas pasokan, kapasitas produksi yang besar, serta kesiapan industri nasional dalam meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan operasional.

Partisipasi APBI-ICMA dalam konferensi ini tidak hanya memperkuat komunikasi perdagangan Indonesia–Tiongkok, tetapi juga membuka peluang kolaborasi teknis serta memastikan posisi Indonesia tetap terdengar dalam pembahasan strategis terkait perkembangan pasar batubara global.