Bisnis.com, BALIKPAPAN – Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik mengusulkan agar lahan-lahan bekas tambang batu bara di Kaltim dialihkan untuk kegiatan pertanian.

Akmal menambahkan, kunjungannya ke Berau pada tanggal 28-29 Oktober mendatang akan difokuskan pada acara pengelolaan lahan eks tambang. 

"Saat ini, saya sangat bersemangat dalam mengelola lahan bekas tambang untuk mendukung ketahanan pangan," ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (25/10/2024). 

Akmal menyoroti potensi besar yang dapat dimanfaatkan untuk mengurangi ketergantungan pasokan dari luar daerah dengan sekitar 500.000 hektare lahan bekas tambang batu bara yang tersedia. 

"Kita sering mengeluh kekurangan lahan, padahal lahan eks tambang masih bisa kita manfaatkan," tegasnya. Sebagai contoh konkret, lahan bekas tambang di Samboja, Kutai Kartanegara, telah dikelola dengan baik. 

Akmal menekankan bahwa lahan tersebut tidak harus ditanami padi semata, melainkan bisa juga digunakan untuk tanaman lain yang lebih sesuai. 

"Saya sudah mulai di Samboja tidak semua harus padi. Ada 75 hektare yang bisa kita optimalkan," tambahnya.

Menariknya, Akmal Malik juga menyoroti potensi ekonomi dari tanaman nonpangan seperti rumput odot. 

"Menanam rumput saja di lahan 10 hektare bisa menghasilkan hingga puluhan juta. Rumput odot, misalnya, memiliki nilai ekonomi hingga Rp50 juta," jelasnya, menunjukkan bahwa opsi pertanian beragam dapat memberikan manfaat ekonomi yang signifikan.

Adapun, dia berharap lahan bekas tambang batu bara tidak hanya menjadi beban lingkungan, tetapi juga menjadi sumber daya yang produktif. 


Sumber: https://kalimantan.bisnis.com/read/20241027/408/1810869/langkah-strategis-pemprov-kaltim-jadikan-lahan-bekas-tambang-batu-bara-untuk-pertanian