Ketua Umum Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI-ICMA) periode 2021-2024 Pandu Patria Sjahrir membeberkan sejumlah tantangan yang mengadang bisnis batubara ke depan.

Menurutnya ada tiga tantangan utama bisnis batubara. Pertama adalah kewajiban pasokan batu bara dalam negeri (DMO) dan penetapan harga batubara yang ditujukan untuk sektor kelistrikan. 

“APBI mencoba hadir dalam menerima berbagai keluhan dan masukan anggota hingga mengkomunikasikan dengan Pemerintah, mencari jalan terbaik agar setiap tantangan yang dihadapi dapat teratasi, sambil mengutamakan kebutuhan nasional dan sosial,” katanya dalam keterangan resmi, Kamis (2/5/2024).

Adapun tantangan kedua yang perlu disoroti adalah Undang-Undang No. 3 Tahun 2020 tentang Mineral dan Batu Bara yang memindahkan sejumlah wewenang dari pemerintah daerah ke pemerintah pusat. 

“Transisi ini tidak hanya memengaruhi pertumbuhan keanggotaan asosiasi tetapi juga membawa dinamika regulasi baru bagi industri,” imbuhnya.


Tantangan kedua adalah penerapan aspek Environmental, Social, and Governance (ESG) harus menyatu dengan pertambangan batu bara. Penyamaan visi dan misi untuk pelaksanaan tata kelola tambang yang baik dan berkelanjutan, serta mengedepankan aspek lingkungan dan sosial juga selalu digaungkan dan menjadi kewajiban yang harus dilaksanakan seluruh anggota. 

“Tak kalah pentingnya saat ini adalah bagaimana Asosiasi berperan dalam menyelaraskan dengan misi Pemerintah Indonesia di era transisi energi dan upaya untuk mencapai target net zero emission di tahun 2060. Transisi energi bukan lagi sebuah wacana namun sudah di depan mata,” ujarnya.

Selama masa jabatannya, Pandu mengatakan bahwa APBI telah menangani berbagai isu, termasuk pemenuhan kebutuhan batu bara dalam negeri, royalti, Harga Batu bara Acuan, kewajiban penggunaan kapal dan asuransi nasional, devisa hasil ekspor, hingga permasalahan ship to ship transfer di Muara Berau, pengurusan AMDAL, dan masih banyak lagi.

Adapun kepemimpinan APBI periode 2024-2027 diserahkan kepada Priyadi, yang saat ini menjabat Presiden Direktur PT Adaro Indonesia.

Pandu berharap kepengurusan APBI ke depan dapat semakin solid dalam menyelesaikan isu-isu penting yang muncul dan hadir sebagai wadah komunikasi antar anggota. Tidak hanya pengurus, namun keterlibatan anggota dalam memberikan masukan menjadi kunci utama keberhasilan sebuah asosiasi.