Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI (KLHK) menggelar Festival Lingkungan, Iklim, Kehutanan, dan Energi Baru Terbarukan (LIKE). Festival ini resmi dibuka pada 16 September 2023 di Indonesia Arena Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat.

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno mambuka Festival Lingkungan, Iklim, Kehutanan, dan Energi Baru Terbarukan 2023 (LIKE) yang digelar Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), di Indonesia Arena, Kawasan GBK, Jakarta Pusat, Sabtu (16/9). Festival yang akan berlangsung selama tiga hari ke depan merupakan rangkaian Road to COP 28 UNFCCC, yang akan digelar di Dubai, UEA akhir November 2023.

Dalam sambutannya, Mensesneg Pratikno menerangkan bahwa Indonesia merasakan dampak pengelolaan lingkungan yang tidak baik. Di antaranya, polusi udara serta banjir dan kekeringan di beberapa daerah. Ditambah  pula dengan krisis pangan yang mulai melanda negara-negara lain di dunia. Oleh karena itu, sangat penting bagi industri maupun perusahaan memanfaatkan momentum untuk memecahkan masalah.

“Momentum untuk sustainable dan inclusive growth. Jadi, di satu sisi kita menyelamatkan lingkungan dan di saat yang bersamaan kita juga menyejahterakan petani, peternak, warga pesisir dan masyarakat umum,” ucap Mensesneg.

Festival LIKE 2023 adalah ajang mengenalkan aktualisasi kerja dan langkah-langkah korektif kebijakan serta implementasi pada sektor kehutanan dan lingkungan hidup yang  menerapkan beberapa prinsip. Pertama, mendorong masyarakat untuk produktif melalui akses kelola hutan sosial. Kedua, meningkatkan upaya pemulihan lingkungan dengan indikator pengendalian deforestasi. Ketiga, dunia usaha untuk pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah. Keempat, eksplorasi sumber daya untuk pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT). Kelima, Pemanfaatan teknologi untuk usaha-usaha produktivitas.

Penerapan beberapa prinsip tersebut diterapkan melalui kegiatan yang diatur dalam empat tematik materi pada Festival LIKE 2023 yaitu Komitmen Energi Baru Terbarukan pada Zona Biru; Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 (keseimbangan emisi sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya) pada Zona Hijau; Inovasi Pemulihan Lingkungan pada Zona Kuning; dan Masyarakat Sejahtera Alam Lestari pada Zona Ungu.

Pada Zona Kuning ini, APBI-ICMA yang diwakili oleh Ignatius Wurwanto sebagai Ketua Komite Good Mining Practice turut berpartisipasi sebagai salah satu pembicara dalam Talkshow bertemakan Restorasi Tanah Meretas Karbon. Dalam apa yang disampaikah oleh Igantius, dijelaskan bahwa anggota APBI-ICMA telah banyak melakukan inovasi nyata diluar kewajiban reklamasi dan rehabilitasi DAS dalam mengurangi emisi karbon. 

Melalui gelaran yang terbuka untuk umum, sebagai penyelenggara, KLHK berharap dapat menunjukan hasil-hasil kerja nyata pemerintah, khususnya di bidang lingkungan hidup dan kehutanan.