Okezone

Published at

October 13, 2025 at 12:00 AM

Transisi ke Energi Hijau, China Belum Bisa Tinggalkan Penggunaan Batu Bara

JAKARTA - China telah melakukan transisi energi besar-besaran dalam beberapa tahun terakhir untuk mengurangi emisi karbonnya, namun, di sisi lain, negara itu memperluas infrastruktur batu bara secara besar-besaran, termasuk persetujuan proyek baru, pembangunan, serta peningkatan impor bahan bakar tersebut. Dalam periode 2023 hingga 2025, China mengalami peningkatan signifikan dalam pembangunan dan impor batu bara yang menjadi bagian penting dalam kebijakan energi negara Beijing.

Menurut catatan independen, pada tahun 2024 China memulai pembangunan sekitar 94,5 gigawatt (GW) kapasitas pembangkit listrik batu bara baru — angka tertinggi dalam hampir satu dekade. Selain itu, sekitar 66,7 GW kapasitas batu bara tambahan juga disetujui dalam tahun yang sama. Kapasitas sebesar ini mencerminkan proyek yang sangat besar dan beroperasi selama 25–40 tahun ke depan, sehingga menimbulkan dampak jangka panjang terhadap emisi karbon dioksida.

Data operasional menunjukkan bahwa produksi listrik dari pembangkit termal, khususnya batu bara, meningkat sekitar 1,5% pada tahun 2024, dengan total mencapai kira-kira 6,34 triliun kWh. Hal ini menunjukkan bahwa kapasitas baru yang dibangun bukan hanya simbolik, melainkan juga berkontribusi pada peningkatan emisi secara nyata.

Selain itu, impor batu bara China naik ke rekor sekitar 542,7 juta ton pada 2024, meningkat sekitar 14% dibandingkan tahun sebelumnya. Volume impor laut sendiri melebihi 400 juta ton menurut berbagai pengamat pasar. Peningkatan impor ini tidak hanya memengaruhi pasar batu bara global, tetapi juga mencerminkan bahwa kebutuhan dalam negeri dipenuhi dari luar negeri alih-alih mengurangi konsumsi secara struktural, demikian dilansir The Singapore Post, Jumat, (10/10/2025). 

Fenomena ini menciptakan kondisi yang dikenal sebagai "carbon lock-in", di mana pembangunan aset energi berbasis batu bara yang kapital intensif dan berumur panjang, membuat upaya pengurangan emisi di masa depan menjadi lebih rumit dan mahal. Retiring pabrik batu bara baru sebelum masa operasinya usai dapat menimbulkan kerugian ekonomi signifikan bagi utilitas dan investor.

Kondisi ini juga dipengaruhi oleh faktor politik dan ekonomi. Model pendapatan daerah, prioritas kestabilan industri, serta aturan akuntansi perusahaan listrik mendorong persetujuan proyek-proyek batu bara untuk memenuhi kebutuhan ekonomi dan sosial jangka pendek.

Dari sisi kesehatan, penggunaan batu bara berdampak pada kualitas udara dan menjadi faktor risiko penyakit kronis seperti gangguan pernapasan dan penyakit kardiovaskular. Berbagai studi ilmiah telah menghubungkan emisi batu bara dengan peningkatan angka kematian dini akibat polusi udara di sejumlah wilayah China.

Laju pembangunan dan impor batu bara ini juga memengaruhi sinyal investasi. Ketika proyek batu bara terus didukung, dana swasta cenderung enggan berinvestasi dalam alternatif energi yang dapat mengurangi ketergantungan batu bara. Dampak ini juga berimplikasi secara global dengan memperkuat pasar ekspor batu bara dan menunda pergeseran energi di negara lain.

Kesimpulannya, data dari 2023 hingga 2025 menunjukkan peningkatan substansial dalam kapasitas dan konsumsi batu bara di China. Hal ini merupakan akibat dari kebijakan yang dipilih dan memiliki konsekuensi bagi emisi, kesehatan masyarakat, dan transisi energi. Untuk memenuhi komitmen iklim dan kesehatan jangka panjang, diperlukan langkah cepat untuk mengurangi ketergantungan pada batu bara melalui perubahan kebijakan dan dukungan pasar.

Source:

Bisnis Indonesia

Published at

October 13, 2025 at 12:00 AM

10/13/25

10 dari 190 Izin Tambang yang Dibekukan Sudah Bayar Jaminan Reklamasi

IDX Channel.com

Published at

October 13, 2025 at 12:00 AM

10/13/25

10 Emiten Batu Bara Paling Cuan di 2024, Siapa Saja?

Kontan

Published at

October 13, 2025 at 12:00 AM

10/13/25

190 IUP Ditangguhkan ESDM: IMA, APBI, dan APNI Pastikan Anggotanya Aman

CNBC Indonesia

Published at

October 13, 2025 at 12:00 AM

10/13/25

2 Kabar Baik Hari ini: Harga Batu bara Naik, China Balik ke RI Lagi

CNBC Indonesia

Published at

October 13, 2025 at 12:00 AM

10/13/25

4 Perusahaan China Tertarik Ubah Batu Bara RI Jadi DME

Secretariat's Address.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Secretariat's Email.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Website created by

Secretariat's Address.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Secretariat's Email.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Website created by

Secretariat's Address.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Secretariat's Email.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Website created by