LIPUTAN 6
Published at
November 14, 2025 at 12:00 AM
Tinggalkan Batu Bara, TOBA Siapkan Modal Rp 10 Triliun untuk Energi Hijau
Liputan6.com, Jakarta - PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) memperkenalkan identitas baru untuk bertransformasi dari perusahaan energi konvensional lewat bisnis pertambangan batu bara, menuju energi baru terbarukan (EBT) atau energi hijau.
Untuk itu, TOBA telah menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) USD 600 juta, atau setara Rp 10,03 triliun (kurs Rp 16.717 per dolar AS).
Direktur TBS Energi Utama Juli Oktarina menyampaikan, belanja modal itu bakal digunakan untuk melancarkan aksi korporasi dalam 5 tahun ke depan. Dengan berfokus pada tiga bisnis utama, yakni pengelolaan limbah, energi terbarukan, dan kendaraan listrik (EV).
"Kalau untuk estimasinya untuk 5 tahun ke depan, sampai dengan sesuai roadmap kita di TBS 2030, Capex mungkin sekitar USD 600 juta. Untuk total ya, untuk total 3 bisnis ini," ujarnya di Jakarta, Rabu (12/11/2025).
Perseroan telah menyiapkan beberapa opsi untuk mendanai modal awal tersebut. Dengan memanfaatkan kas internal, pembiayaan bank, hingga penerbitan obligasi.
Juli pun buka kemungkinan untuk melakukan penawaran saham baru alias right issue. Kendati begitu, pengumpulan dana tersebut bakal dilakukan secara bertahap.
"Sekarang kan komposisi pendanaan sampe 25-30 persen equity, sisanya bisa dari loan. Bisa dari nerbitin bond, bank atau bisa macam-mecam. Kita kan perusahaan terbuka, jadi kita lihat yang benefiting for us, optimum buat kita ya kita ambil. Right issue bisa aja kalau kita perlu," tuturnya.
Pilah Proyek untuk Didanai
Lebih lanjut, TOBA juga bakal memilah-milah terlebih dahulu proyek-proyek mana saja yang bakal didanai terlebih dahulu. Adapun pengelolaan limbah dan energi terbarukan jadi pilihan utama.
"Tahap pertama renewable atau waste management. Tapi kita lihat aja yang mana jalan duluan ya," kata Juli.
Untuk diketahui, TBS Energi Utama telah memulai inisiatif EBT di beberapa proyek. Semisal pengoperasian pembangkit listrik mikrohidro berkapasitas 2x3 MW di Lampung sejak Januari 2025.
Di sisi lain, perseroan bersama PLN Nusantara Power juga tengah menyiapkan proyek Tembesi Floating Solar Power Plant berkapasitas 46 MWp di Batam. Proyek ini tengah memasuki tahap konstruksi dan ditargetkan beroperasi penuh pada pertengahan 2026.
Bos Danantara Jamin TOBA Tak Ikut Proyek Waste to Energy
Chief Investment Officer (CIO) Danantara Pandu Sjahrir memastikan PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) tidak akan ikut serta dalam proyek waste to energy (WtE) yang digagas Danantara.
"Minggu lalu teman-teman TOBA sudah declare tidak bakal ikutan untuk proyek yang menyangkut WtE Danantara," ujar Pandu yang juga pernah menjabat sebagai Wakil Direktur Utama PT TBS Energi Utama Tbk di Jakarta, Senin (3/11/2025).
Sebelumnya, PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) secara tegas menyatakan fokusnya untuk memperluas peluang ekspansi ke pasar internasional, khususnya di wilayah Asia Tenggara.
Keputusan strategis ini berarti perseroan tidak akan memprioritaskan keikutsertaan dalam proyek waste to energy (WTE) yang digagas oleh Danantara Indonesia.
Langkah ekspansi bisnis ke pasar Asia Tenggara telah dimulai sejak tahun 2023 melalui akuisisi Asia Medical Enviro Services (AMES), yang kemudian disusul dengan akuisisi CORA Environment pada awal tahun 2025.
Inisiasi bisnis pengelolaan limbah ini telah menunjukkan hasil nyata dan prospek yang semakin menjanjikan bagi perusahaan.
Bisnis Pengelolaan Limbah
SVP Corporate Finance and Investor Relations TOBA, Mirza Rinaldy Hippy mengemukakan, kemajuan bisnis pengelolaan limbah ini menjadi keunggulan sekaligus peluang besar bagi TBS.
Hal ini memungkinkan perusahaan untuk membentuk platform pengolahan limbah regional di Asia Tenggara melalui ekspansi ke pasar internasional, menjawab kebutuhan pasar yang terus berkembang.
Fokus Strategis Ekspansi Bisnis Hijau di Asia Tenggara
Mirza Rinaldy Hippy menjelaskan bahwa bisnis pengolahan limbah di pasar internasional Asia Tenggara memiliki potensi yang sangat menarik. Oleh karena itu, keikutsertaan dalam proyek waste to energy yang dijalankan oleh Danantara Indonesia tidak menjadi prioritas utama bagi perseroan saat ini.
Source:
Other Article
Bisnis Indonesia
Published at
10 dari 190 Izin Tambang yang Dibekukan Sudah Bayar Jaminan Reklamasi
IDX Channel.com
Published at
10 Emiten Batu Bara Paling Cuan di 2024, Siapa Saja?
Kontan
Published at
190 IUP Ditangguhkan ESDM: IMA, APBI, dan APNI Pastikan Anggotanya Aman
CNBC Indonesia
Published at
190 Izin Tambang Ditangguhkan, Dirjen Minerba Beberkan Alasannya
CNBC Indonesia
Published at