BLOOMBERG TECHNOZ

Published at

October 16, 2025 at 12:00 AM

Setoran Migas & Minerba Anjlok Gegara Pelemahan Harga & Rupiah

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kementerian Keuangan melaporkan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari sektor sumber daya alam migas dan minerba turun tajam sepanjang Januari-September 2025.

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan koreksi PNBP sektor energi itu disebabkan karena tren pelemahan harga komoditas yang belakangan ikut menekan volume produksi tahun berjalan.

Selain itu, pelemahan rupiah terhadap dolar AS turut menekan setoran sektor energi secara tahunan.

“Termasuk harga minyak yang lebih rendah, harga lebih rendah dibandingkan tahun lalu itu memiliki dampak ke PNBP berupa royalti atau setoran sumber daya alam migas,” kata Suahasil saat konferensi pers APBN Kita di kantornya, Selasa (14/10/2025).

Suahasil menuturkan harga minyak mentah Indonesia (ICP) Januari-September 2025 bergerak ke level US$69,54% atau minus 13,5% dibandingkan dengan realisasi ICP periode yang sama tahun lalu sebesar US$80,41 per barel.

Padahal, menurut Suahasil, tren lifting migas belakangan bergerak naik ke level 590.000 barel minyak per hari atau naik 1,9% dibandingkan dengan torehan lifting periode yang sama tahun lalu sebesar 579.000 barel per hari.

Kendati demikian, torehan lifting itu masih di bawah target yang ditetapkan dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2025 sebesar 605.000 barel per hari.

Di sisi lain, nilai tukar rupiah belakangan melemah 2,8% ke level Rp16.346 per dolar AS. Sementara itu, rupiah sempat bertahan di level Rp15.896 per dolar AS tahun lalu.

Kementerian Keuangan mencatat PNBP sumber daya alam sebesar Rp159,6 triliun sepanjang Januari-September 2025. Setoran itu lebih rendah 6,2% dibandingkan dengan catatan pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp170,1 triliun.

Adapun, setoran dari sektor migas sebesar Rp73,3 triliun sepanjang Januari-September 2025, lebih rendah dari setoran periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp82,5 triliun.

Di sisi lain, setoran nonmigas sebesar Rp86,3 triliun sepanjang Januari-September 2025, terkoreksi 1,2% secara tahunan. Sekitar 92% setoran nonmigas itu berasal dari kegiatan tambang mineral dan batu bara.

“Untuk minerba juga harga batu bara acuan (HBA) turun 6,7%, volume produksi juga mengalami penurunan 10,5% sehingga royalti batu bara juga turun 11,7%,” tuturnya.

Melansir data Kementerian Keuangan, HBA sepanjang Januari-September 2025 bergerak ke level US$112,99 per ton, lebih rendah 6,7% secara tahunan.

Pelemahan harga itu turut menekan kinerja produksi yang bergerak minus 10,5% ke angka 564,78 juta ton per September 2025. Konsekuensinya, royalti batu bara yang dipungut negara susut 11,7% ke level Rp50,8 triliun.

Sementara itu, realisasi PNBP dari keseluruhan sektor per September 2025 mencapai Rp344,9 triliun, terkontraksi 19,8% dibandingkan dengan PNBP tahun sebelumnya sebesar Rp430,3 triliun.

Batu Bara Susut

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan kinerja ekspor batu bara sepanjang Januari - Agustus 2025 minus 20,99% ke level US$15,82 miliar atau sekitar Rp261,9 triliun (asumsi kurs Rp16.555 per dolar AS).

Torehan kinerja ekspor komoditas emas hitam itu terpaut lebar dari capaian sepanjang periode yang sama tahun sebelumnya di level US$20,13 miliar.

Deputi Bidang Statistik BPS M. Habibullah mengatakan koreksi nilai ekspor batu bara itu ikut dibarengi dengan susutnya pengiriman batu bara secara volume sepanjang Januari sampai Agustus tahun ini.

“Nilai ekspor batu bara turun 20,99% secara kumulatif,” kata Habibullah dalam konferensi pers secara daring, Selasa (14/10/2025).

Adapun, kinerja ekspor batu bara secara volume terkoreksi 5,16% ke level 251,13 juta ton sampai periode yang berakhir Agustus 2025, lebih rendah dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 264,78 juta ton.

Sementara itu rata-rata unit nilai ekspor batu bara juga susut 16,62% ke level US$63,48 per ton, lebih rendah dari posisi tahun sebelumnya di level US$76,14 per ton.

Kendati demikian, kinerja ekspor komoditas nonmigas unggulan Indonesia lainnya seperti besi dan baja serta CPO dan turunnya kompak mencatatkan penguatan.

Ekspor besi dan baja lompat 10,24% ke level US$18,29 miliar dari posisi tahun sebelumnya di angka US$16,59 miliar.

Selain itu, kinerja ekspor CPO dan turunannya ikut menguat 35,23% ke level US$16,66 miliar, dari posisi periode tahun sebelumnya di angka US$12,32 miliar.

Source:

Bisnis Indonesia

Published at

October 16, 2025 at 12:00 AM

10/16/25

10 dari 190 Izin Tambang yang Dibekukan Sudah Bayar Jaminan Reklamasi

IDX Channel.com

Published at

October 16, 2025 at 12:00 AM

10/16/25

10 Emiten Batu Bara Paling Cuan di 2024, Siapa Saja?

Kontan

Published at

October 16, 2025 at 12:00 AM

10/16/25

190 IUP Ditangguhkan ESDM: IMA, APBI, dan APNI Pastikan Anggotanya Aman

CNBC Indonesia

Published at

October 16, 2025 at 12:00 AM

10/16/25

2 Kabar Baik Hari ini: Harga Batu bara Naik, China Balik ke RI Lagi

CNBC Indonesia

Published at

October 16, 2025 at 12:00 AM

10/16/25

4 Perusahaan China Tertarik Ubah Batu Bara RI Jadi DME

Secretariat's Address.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Secretariat's Email.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Website created by

Secretariat's Address.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Secretariat's Email.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Website created by

Secretariat's Address.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Secretariat's Email.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Website created by