KUMPARAN

Published at

November 24, 2025 at 12:00 AM

Sejarah Industri Batu Bara Indonesia dari Era Kolonial hingga Jadi Energi Dunia

Industri batu bara Indonesia memiliki rekam jejak panjang yang bermula sejak masa kolonial Belanda pada pertengahan abad ke-19, jauh sebelum menjadi komoditas ekspor unggulan seperti sekarang. Awal mula penemuan "emas hitam" ini tidak lepas dari ekspedisi geologis bangsa Eropa yang mencari sumber energi untuk menggerakkan kapal uap dan mesin industri mereka. Artikel ini akan mengungkapkan sejarah industri batu bara Indonesia yang menjadi fondasi penting dalam pembentukan peta pertambangan nasional dari Sumatera hingga Kalimantan, sekaligus mengubah lanskap ekonomi dan sosial masyarakat di sekitarnya.

Penemuan Awal di Era Kolonial Belanda

Tonggak awal sejarah batu bara di Nusantara dimulai pada tahun 1849 ketika deposit batu bara pertama kali ditemukan di Pengaron, Kalimantan Timur. Usaha ini kemudian diikuti oleh operasi penambangan oleh perusahaan Belanda bernama Oost-Borneo Maatschappij (OBM) pada tahun 1888 di sepanjang Sungai Mahakam.

Namun, eksploitasi besar-besaran baru benar-benar terjadi di Sumatera Barat dengan dibukanya Tambang Batu Bara Ombilin pada tahun 1892. Dalam jurnal Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto dijelaskan bahwa situs ini merupakan contoh luar biasa dari pertukaran teknologi pertambangan Eropa dengan kearifan lokal, yang kini diakui sebagai Warisan Dunia UNESCO.

Infrastruktur pendukung seperti jalur kereta api dan pelabuhan Emmahaven (Teluk Bayur) dibangun secara masif untuk memuluskan ekspor batu bara ke Eropa.

Perkembangan Pasca Kemerdekaan dan Nasionalisasi

Setelah Indonesia merdeka, industri batu bara mengalami fase transisi yang signifikan melalui kebijakan nasionalisasi aset-aset asing. Pada tahun 1950-an, pengelolaan tambang-tambang besar seperti Bukit Asam di Sumatera Selatan diambil alih oleh pemerintah dan diubah statusnya menjadi perusahaan negara.

Merujuk pada studi dalam Sejarah Penambangan Batu Bara Bukit Asam di Tanjung Enim yang dipublikasikan di jurnal Historia, periode ini menjadi titik balik di mana batu bara mulai diarahkan untuk kepentingan domestik, meskipun tantangan teknis dan manajemen masih menjadi kendala utama.

Pembentukan PN Tambang Arang Bukit Asam (TABA) menjadi cikal bakal BUMN tambang yang nantinya bertransformasi menjadi PT Bukit Asam Tbk, yang berperan vital dalam suplai energi nasional.

Kebangkitan Industri Batu Bara Modern di Era 1980-an

Era modern industri batu bara Indonesia dimulai pada dekade 1980-an dan 1990-an, ditandai dengan pembukaan kembali keran investasi asing untuk mengeksplorasi deposit di Kalimantan.

Jurnal Kajian Filsafat Ilmu terhadap Pertambangan Batu Bara oleh I Irsan mencatat bahwa kebijakan pemerintah saat itu mendorong masuknya kontraktor besar melalui mekanisme Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batu Bara (PKP2B).

Perusahaan raksasa seperti PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan PT Adaro Indonesia mulai beroperasi, mengubah hutan belantara Kalimantan menjadi pusat produksi batu bara kelas dunia.

Lonjakan produksi ini menjadikan Indonesia salah satu eksportir batu bara termal terbesar di dunia, yang menopang kebutuhan energi negara-negara Asia seperti Tiongkok, India, dan Jepang.

Tantangan Hilirisasi dan Masa Depan Batu Bara

Memasuki abad ke-21, industri batu bara tidak lagi hanya berfokus pada gali-jual, tetapi didorong menuju hilirisasi demi nilai tambah. Sebagaimana diulas dalam dokumen Grand Strategy Mineral dan Batu Bara oleh Kementerian ESDM, pemerintah kini mewajibkan perusahaan tambang untuk mengembangkan proyek gasifikasi batu bara menjadi Dimetil Eter (DME) atau bahan baku industri kimia lainnya. Langkah ini diambil untuk mengurangi ketergantungan pada ekspor mentah sekaligus mendukung ketahanan energi nasional di tengah transisi menuju energi yang lebih bersih.

Source:

Bisnis Indonesia

Published at

November 24, 2025 at 12:00 AM

11/24/25

10 dari 190 Izin Tambang yang Dibekukan Sudah Bayar Jaminan Reklamasi

IDX Channel.com

Published at

November 24, 2025 at 12:00 AM

11/24/25

10 Emiten Batu Bara Paling Cuan di 2024, Siapa Saja?

METRO

Published at

November 24, 2025 at 12:00 AM

11/24/25

10 Negara Pengguna Bahan Bakar Fosil Terbesar di Dunia

CNBC Indonesia

Published at

November 24, 2025 at 12:00 AM

11/24/25

10 Perusahaan Tambang RI Paling Tajir Melintir, Cuannya Gak Masuk Akal

Kontan

Published at

November 24, 2025 at 12:00 AM

11/24/25

190 IUP Ditangguhkan ESDM: IMA, APBI, dan APNI Pastikan Anggotanya Aman

Secretariat's Address.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Secretariat's Email.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Website created by

Secretariat's Address.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Secretariat's Email.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Website created by

Secretariat's Address.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Secretariat's Email.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Website created by