Investor Daily
Published at
November 12, 2025 at 12:00 AM
Saham BUMI Diborong Habis-habisan, Analisa Terbarunya Begini
JAKARTA, investor.id - Saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) ditutup melonjak 28% ke Rp 192 pada akhir sesi I perdagangan Selasa (11/11/2025). Saham emiten pertambangan ini laris manis dan sempat menyentuh Rp 199.
Sebanyak 18,5 miliar saham Bumi Resources diperdagangkan, frekuensi 232.675 kali, dan nilai transaksi mencapai Rp 3,3 triliun. Saham BUMI diborong. Berdasarkan data pada aplikasi Stockbit Sekuritas, saham BUMI membukukan net buy Rp 653 miliar, tertinggi di antara saham-saham net buy lainnya.
Sementara itu, BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS) menyebutkan saham BUMI berada dalam tren kenaikan yang sangat kuat dan impulsif setelah berhasil breakout dari resistance historis 164 dengan volume sangat tinggi.
Support saat ini berada pada level 180 dengan resistance terdekat berada di level 200,” sebut analisa teknikal BRIDS, Selasa (11/11/2025).
PT Bumi Resources Tbk (BUMI) kian agresif memperluas portofolio di luar batu bara untuk meningkatkan kontribusi pendapatan non-batu bara hingga 50% pada 2030. Saham BUMI juga makin atraktif dengan potensi cuan yang lebar.
Langkah emiten Grup Bakrie dan Salim tersebut ditempuh melalui akuisisi 41,36% saham Jubilee Metals Limited (JML), perusahaan tambang emas yang telah berproduksi di Australia.
Bumi Resources juga resmi mengakuisisi 100% saham Wolfram Limited.
“Porsi non-batubara Bumi Resources mulai meningkat signifikan, terutama dari segmen emas. Kontribusi penjualan emas pada Januari-September 2025 mencapai 17%, naik dari 11% pada Januari-September 2024,” ungkap Kiwoom Sekuritas dalam catatannya, yang dikutip pada Jumat (7/11/2025).
Akuisisi Wolfram Limited oleh emiten berkode saham BUMI tersebut memperluas basis cadangan logam mulia dan tembaga BUMI. Kepemilikan akan sepenuhnya dikonsolidasikan mulai akhir 2025, dengan nilai cadangan diperkirakan mencapai US$ 2,26 miliar (indikatif).
Kemudian, kepemilikan saham sebesar 41,36% di Jubilee Metals Limited memberikan eksposur langsung terhadap pendapatan berbasis emas yang sudah berproduksi.
Selain itu, tambahan eksposur melalui PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) – emas dan tembaga – turut memperkuat jalur pertumbuhan non-batubara di tingkat grup.
Lantas, bagaimana dampaknya terhadap keuangan? “Karena akuisisi masih dalam tahap integrasi, manfaat penuh terhadap laporan keuangan konsolidasian BUMI diperkirakan baru terlihat signifikan mulai tahun buku 2026,” jelas Kiwoom Sekuritas.
Target Harga
Pada Januari-September 2025, pendapatan Bumi Resources (BUMI) naik 11,9% yoy, namun laba bersih turun 76% yoy akibat tekanan harga batu bara. Artinya, kontribusi logam mulia masih tahap awal dan baru akan menjadi pendorong utama kinerja dalam beberapa tahun ke depan.
Sepanjang tahun ini, BUMI menargetkan penjualan batu bara sebanyak 76-78 MT. Perkiraan harga rata-rata sebesar US$ 60-62/t, dengan biaya kas produksi sekitar US$ 44-46/t.
Samuel Sekuritas dalam riset sebelumnya mempertahankan rekomendasi buy saham BUMI. Target harga saham BUMI berbasis sum of the parts (SOTP) dipatok sebesar Rp 170.
Target harga tersebut mencerminkan valuasi EV/resource sebesar 0,6 kali untuk tahun 2025. Risiko utamanya jika harga batu bara lebih rendah dari perkiraan, terjadi perubahan regulasi, dan risiko dalam mengeksekusi proyek.
Source:
Other Article
Bisnis Indonesia
Published at
10 dari 190 Izin Tambang yang Dibekukan Sudah Bayar Jaminan Reklamasi
IDX Channel.com
Published at
10 Emiten Batu Bara Paling Cuan di 2024, Siapa Saja?
Kontan
Published at
190 IUP Ditangguhkan ESDM: IMA, APBI, dan APNI Pastikan Anggotanya Aman
CNBC Indonesia
Published at
190 Izin Tambang Ditangguhkan, Dirjen Minerba Beberkan Alasannya
CNBC Indonesia
Published at