TEMPO
Published at
November 3, 2025 at 12:00 AM
Rincian Harga Batu Bara Acuan Periode 1 November 2025
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) merilis daftar harga batu bara acuan (HBA) untuk periode pertama November 2025. Harga acuan ini akan berlaku selama dua pekan ke depan sebelum harga periode kedua kembali ditetapkan.
Penetapan harga acuan ini tertuang dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 348.K/MEM.B/2025 tentang Harga Mineral Acuan dan Harga Batu Bara Acuan untuk Periode Pertama November 2025. Keputusan ini diteken oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia pada Jumat, 31 Oktober 2025.
Dalam keputusan tersebut, HBA untuk batu bara berkalori 6.322 GAR ditetapkan sebesar US$103,75 per ton. Harga itu turun dibandingkan periode sebelumnya yang sebesar US$106,95 per ton.
Untuk periode pertama November 2025, hanya batu bara berkalori tinggi (6.322 GAR) yang mengalami penurunan yaitu sebesar 2,99 persen. Sementara tiga kategori lainnya mengalami kenaikan tipis antara 2 hingga 3,7 persen.
Adapun harga batu bara berkalori 5.300 GAR dipatok sebesar US67,22 per ton, naik tipis dari harga periode sebelumnya yang sebesar US$64,84 per ton.
Kemudian untuk batu bara berkalori 4.100 GAR harga acuannya ditetapkan sebesar US$44,02 per ton, juga naik tipis dari harga sebelumnya yang sebesar US$43,12 per ton.
Terakhir, harga batu bara berkalor 3.400 GAR ditetapkan sebesar US$33,74 per ton, naik dari harga sebelumnya yang sebesar US$32,95 per ton.
Berikut rincian harga batu bara acuan periode pertama November 2025.
Batu bara (6.322 GAR) US$103,75 per ton
Batu bara I (5.300 GAR) US$67,22 per ton
Batu bara II (4.100 GAR) US$44,02 per ton
Batu bara III (3.400 GAR) US$33,74 per ton.
Source:
Other Article
Bisnis Indonesia
Published at
10 dari 190 Izin Tambang yang Dibekukan Sudah Bayar Jaminan Reklamasi
IDX Channel.com
Published at
10 Emiten Batu Bara Paling Cuan di 2024, Siapa Saja?
Kontan
Published at
190 IUP Ditangguhkan ESDM: IMA, APBI, dan APNI Pastikan Anggotanya Aman
CNBC Indonesia
Published at
190 Izin Tambang Ditangguhkan, Dirjen Minerba Beberkan Alasannya
CNBC Indonesia
Published at