Bisnis

Published at

September 25, 2025 at 12:00 AM

RI Tekan Pemanfaatan Batu Bara jadi 7,8% pada 2060, Nuklir & Surya jadi Andalan

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Indonesia menargetkan pengurangan energi batu bara makin agresif dalam 5-35 tahun ke depan. Sementara itu, pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT) untuk listrik, hingga gas bumi akan digenjot. Target pengurangan untuk penggunaan batu bara dan peningkatan implementasi EBT dan energi yang lebih ramah emisi karbon itu tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) RI No 40/2025 tentang Kebijakan Energi Nasional (KEN) yang baru teken oleh Presiden Prabowo Subianto pada 15 September 2025.

Pada pasal 12 ayat (b) disebutkan berbagai peta jalan untuk mencapai target bauran energi primer yang optimal guna menjamin keseimbangan antara pasokan dan kebutuhan energi nasional serta penurunan emisi gas rumah kaca sektor energi. Pertama, mengurangi peran batu bara pada 2030 hingga 40,8% sampai dengan 41,6%. Kemudian, pada 2040, berangsur turun menjadi 28,9%-31%. Pada 10 tahun selanjutnya berkurang menjadi 19,1% sampai 20,9%. Target 2060, penggunaan batu bara turun 7,8%-11%.

Sementara itu, penggunaan EBT akan terus ditingkatkan mulai dari sektor kelistrikan, minyak bumi, bahan bakar, hingga gas bumi. Untuk sektor ketenagalistrikan berbasis EBT didukung dari pembangkit tenaga air, surya, angin, biomassa, panas bumi, biogas, hingga nuklir. Pertama, peran energi hidro ditetapkan untuk terus meningkat dengan porsi pada 2030 berada di kisaran 1,8% hingga 2,3%. Angka ini ditargetkan naik pada 2040 menjadi 3,6% sampai 3,8%, lalu pada 2050 mencapai 4,6% hingga 4,9%, dan pada 2060 ditingkatkan lagi menjadi 4,9% hingga 5,1%.

Kedua, energi surya juga akan dimaksimalkan dengan kontribusi sebesar 1,3% sampai 1,6% pada 2030. Porsi ini melonjak pada 2040 antara 13,1% sampai 16%, kemudian 23,3% hingga 25,3% pada 2050, dan mencapai 29,8% sampai 32% pada 2060. Ketiga, pembangkit energi angin turut diproyeksikan meningkat meski kontribusinya relatif kecil.

Pemerintah menargetkan perannya di tahun 2030 sebesar 0,3% hingga 0,5%, lalu naik menjadi 0,9% sampai 1,1% pada 2040. Keempat, listrik berbasis tenaga biomassa juga masuk dalam rencana bauran energi dengan porsi 7,2% hingga 9% pada 2030. Angka tersebut diperkirakan sedikit menurun pada 2040 menjadi 6,5% hingga 6,7%, kemudian naik kembali menjadi 7,4% sampai 7,6% di 2050, dan melonjak signifikan pada 2060 menjadi 12,2% hingga 13,4%.

Kelima, energi panas bumi, kontribusinya ditargetkan mencapai 3,4% sampai 4% pada 2030. Angka ini kemudian meningkat menjadi 3,8% hingga 4,4% pada 2040, lalu naik lagi ke 4,8% sampai 5,1% pada 2050, dan pada 2060 ditetapkan sebesar 4,9% sampai 5,2%. Keenam, pemerintah juga mendorong pengembangan energi biogas meski porsinya masih sangat kecil. Pada 2030 perannya diperkirakan hanya 0,013% hingga 0,014%, lalu meningkat menjadi 0,019% sampai 0,020% di 2040, 0,027% hingga 0,028% pada 2050, dan 0,043% sampai 0,049% pada 2060. Selain itu, energi nuklir untuk pertama kalinya dimasukkan ke dalam bauran dengan porsi kecil pada 2032, yakni 0,4% sampai 0,5%. Namun porsinya meningkat tajam pada tahun-tahun berikutnya menjadi 2,8% hingga 3,4% pada 2040, kemudian 6,8% sampai 7% di 2050, dan mencapai 11,7% hingga 12,1% pada 2060.

Di sisi lain, energi bahan bakar nabati ditetapkan menyumbang 5,1% hingga 5,2% pada 2030, kemudian 4,2% sampai 4,7% pada 2040, serta 3,1% sampai 3,2% pada 2050, sebelum turun lagi menjadi 2,1% hingga 2,6% pada 2060. Sementara itu, energi baru dan terbarukan lainnya juga akan dimaksimalkan meski kontribusinya kecil. Pemerintah menetapkan target 0,1% hingga 0,2% pada 2030, meningkat menjadi 0,5% sampai 0,6% pada 2040, lalu naik menjadi 1,2% sampai 1,5% pada 2050, dan sedikit bertambah ke 1,5% hingga 1,6% pada 2060.

Source:

IDX Channel.com

Published at

September 25, 2025 at 12:00 AM

9/25/25

10 Emiten Batu Bara Paling Cuan di 2024, Siapa Saja?

CNBC Indonesia

Published at

September 25, 2025 at 12:00 AM

9/25/25

2 Kabar Baik Hari ini: Harga Batu bara Naik, China Balik ke RI Lagi

CNBC Indonesia

Published at

September 25, 2025 at 12:00 AM

9/25/25

4 Perusahaan China Tertarik Ubah Batu Bara RI Jadi DME

Bloomberg Technoz

Published at

September 25, 2025 at 12:00 AM

9/25/25

5 Proyek Hilirisasi Bukit Asam (PTBA), Tak Cuma DME Batu Bara

Detik Kalimantan

Published at

September 25, 2025 at 12:00 AM

9/25/25

7 Provinsi Penghasil Batu Bara Indonesia, Terbesar di Kalimantan

Secretariat's Address.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Secretariat's Email.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Website created by

Secretariat's Address.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Secretariat's Email.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Website created by

Secretariat's Address.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Secretariat's Email.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Website created by