Bloomberg
Published at
July 25, 2025 at 12:00 AM
Reli Harga Batu Bara China Diproyeksi Tak Bertahan Lama
Bloomberg, Reli harga batu bara China menyusul langkah pemerintah untuk mengatasi kelebihan pasokan kemungkinan akan cepat berlalu tanpa adanya kebijakan yang mendukung permintaan, menurut kelompok industri terkemuka.
Badan Energi Nasional atau National Energy Administration (NEA) di China memulai inspeksi di delapan provinsi dan wilayah bulan ini, memperingatkan bahwa mereka mungkin akan menutup tambang batu bara yang berproduksi di atas tingkat yang diizinkan.
Sejak berita tindakan keras tersebut muncul pada Selasa (22/7/2025), harga batu bara kokas berjangka di Dalian telah melonjak lebih dari 15%.
Namun, analis Asosiasi Transportasi dan Distribusi Batu Bara China Han Lei mengatakan bahwa para pengambil keputusan utama perlu menawarkan dukungan makroekonomi untuk mempertahankan momentum harga.
"Dibutuhkan lebih dari sekadar upaya industri," ujarnya dalam siaran web pada Rabu (23/7/2025) untuk mendapatkan informasi terbaru mingguan tentang pasar.
NEA sedang melaksanakan inspeksi selama sebulan, termasuk di pusat-pusat batu bara terbesar di Shanxi, Mongolia Dalam, dan Shaanxi, menurut dokumen dari badan tersebut tertanggal 10 Juli.
Pemberitahuan tersebut pertama kali beredar di media sosial China pada Selasa, dan orang-orang yang mengetahui kemudian mengonfirmasi keasliannya. Saham-saham perusahaan tambang yang terdaftar awalnya menguat setelah berita tersebut, tetapi kemudian stabil.
China membuat janji luas untuk mengekang kelebihan kapasitas di antara bisnis-bisnis pada awal bulan ini, karena pihak berwenang berupaya menghentikan tekanan deflasi yang menghambat ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut.
Pada Rabu, Bursa Komoditas Dalian mencatat bahwa harga batu bara kokas telah "sangat berfluktuasi" dan meminta investor untuk "berdagang secara rasional," menurut sebuah nasihat risiko pasar.
Pasar batu bara termal tidak terlalu fluktuatif. Bagian industri tersebut kemungkinan besar tidak akan menghadapi tindakan keras terhadap produksi mengingat pentingnya batu bara termal untuk pembangkit listrik dan ketahanan energi.
Harga batu bara termal spot yang diperdagangkan di pusat transportasi utama Pelabuhan Qinhuangdao mencapai 645 yuan (US$90) per ton pada Rabu, naik 4% bulan ini, menurut data CCTD. Harga tersebut masih sekitar 25% lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
(bbn)
Source:
Other Article
IDX Channel.com
Published at
10 Emiten Batu Bara Paling Cuan di 2024, Siapa Saja?
CNBC Indonesia
Published at
4 Perusahaan China Tertarik Ubah Batu Bara RI Jadi DME
Detik Kalimantan
Published at
7 Provinsi Penghasil Batu Bara Indonesia, Terbesar di Kalimantan
Tribun Kaltim
Published at
70 Persen Sumber Energi Indonesia Dipasok dari Kalimantan, Ekonomi dan Lingkungan Harus Seimbang
CNBC Indonesia
Published at