Bisnis Indonesia
Published at
November 27, 2025 at 12:00 AM
Produksi Batu Bara Indika Energy (INDY) Capai 74% sampai Kuartal III/2025
Bisnis.com, JAKARTA — Produksi batu bara PT Indika Energy Tbk. (INDY) tercatat mencapai 74% sampai kuartal III/2025, dari target perseroan pada 2025.
Berdasarkan materi paparan publiknya, INDY melalui PT Kideco Jaya Agung mencetak volume produksi batu bara sebesar 22,2 juta ton sampai sembilan bulan 2025. Volume produksi ini turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 23,4 juta ton.
Adapun sepanjang tahun 2025 ini, INDY menargetkan volume produksi batu bara sebesar 30 juta ton, dengan stripping ratio sebesar 5,5 kali.
Sementara itu, volume pengupasan lapisan tanah penutup ditargetkan mencapai 165 bank cubic meter untuk tahun 2025.
INDY juga melaporkan sampai sembilan bulan 2025 telah menghabiskan belanja modal sebesar US$82,1 juta, atau setara 33,4% dari bujet perseroan sebesar US$246,1 juta.
Belanja modal terbesar dihabiskan oleh Awakmas, yaitu sebesar US$53,3 juta sampai sembilan bulan 2025. Lalu, anak usaha INDY lainnya, yakni Tripatra menghabiskan belanja modal sebesar US$6,5 juta sampai akhir September 2025.
Sementara itu, Kideco telah menghabiskan belanja modal sebesar US$5 juta, dari anggaran US$16 juta sampai akhir September 2025.
Sampai akhir September 2025, INDY membukukan penurunan pendapatan hingga 19,1% year-on-year (YoY) dari sebelumnya US$1,78 miliar, menjadi US$1,44 miliar.
Sebagian besar pendapatan ini dikontribusi oleh Kideco sebesar US$1,15 miliar. Sementara itu, lini bisnis INDY lainnya yaitu Indika Reources mencetak pendapatan sebesar US$47,2 juta, Tripatra sebesar US$176,2 juta, Interport sebesar US$93,1 juta, dan pendapatan lain-lain sebesar US$59,5 juta.
Adapun, turunnya pendapatan ini menurut manajemen INDY disebabkan terutama oleh penurunan kontribusi dari Kideco karena penurunan harga jual rata-rata dan dari Indika Resources karena penurunan volume perdagangan.
INDY menjelaskan untuk Kideco, dari sisi tujuan pasar, pada 9 bulan 2025 Kideco menjual 9,6 juta ton batu bara atau 43% dari total volume penjualan ke pasar domestik, dan 12,6 juta ton atau 57% ke pasar ekspor. Harga jual rata-rata (average selling price) batu bara turun 14,7% secara tahunan.
Sementara itu, untuk Indika Resources, manajemen INDY menjelaskan pendapatan Indika Resources jeblok 66,0% YoY menjadi US$47,2 juta pada 9 bulan 2025. Pendapatan dari perdagangan batu bara merosot dari US$138,9 juta dengan volume 2,7 juta ton pada 9 bulan 2024 menjadi US$28,7 juta dengan volume 0,5 juta ton pada 9 bulan 2025, disebabkan oleh melemahnya permintaan di pasar ekspor.
INDY tercatat membukukan laba yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar US$479.123 atau setara dengan Rp7,9 miliar. Laba bersih ini ambrol 98,6% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar US$34,4 juta.
Source:
Other Article
Liputan 6
Published at
1,76 Juta Metrik Ton Batu Bara Disebar ke 4 PLTU Jaga Listrik di Jawa Tak Padam
Bisnis Indonesia
Published at
10 dari 190 Izin Tambang yang Dibekukan Sudah Bayar Jaminan Reklamasi
IDX Channel.com
Published at
10 Emiten Batu Bara Paling Cuan di 2024, Siapa Saja?
METRO
Published at
10 Negara Pengguna Bahan Bakar Fosil Terbesar di Dunia
CNBC Indonesia
Published at