Bloomberg, China memproduksi lebih sedikit batu bara dan baja pada Agustus usai pemerintah setempat memperketat kontrol produksi.

Produksi batu bara China pada Agustus turun secara tahunan atau year on year (yoy) untuk bulan kedua berturut-turut, sedangkan penurunan produksi baja terjadi untuk bulan keempat berturut-turut.

Material konstruksi lainnya seperti semen dan kaca juga menurun karena dampak krisis properti China yang telah berlangsung bertahun-tahun terus terasa.

Deflasi pabrik pada Agustus mereda untuk pertama kalinya dalam enam bulan, memberikan indikasi awal bahwa Beijing dapat membuat kemajuan dengan upaya anti-involusinya.

Pembatasan industri berat di sekitar Beijing untuk membersihkan langit bagi parade militer pada awal September juga memengaruhi komoditas seperti baja.

Penurunan produksi batu bara China sebesar 3,2% menjadi 391 juta ton pada Agustus terjadi setelah hujan lebat dan pembatasan pemerintah terhadap penambangan berlebihan.

Perusahaan-perusahaan berada di bawah tekanan yang lebih rendah untuk berproduksi karena kebutuhan listrik hanya meningkat sedikit akibat perlambatan ekonomi dan cuaca Agustus yang lebih sejuk, sementara energi terbarukan terus memberikan kontribusi yang semakin besar terhadap pembangkit listrik.

Baja, industri lain yang menjadi sasaran kampanye untuk mengendalikan persaingan yang berlebihan, mengalami penurunan produksi sebesar 0,7% menjadi 77,4 juta ton.

Pabrik-pabrik baja telah mengurangi produksi untuk meningkatkan margin keuntungan sejak Mei. Total produksi nasional juga ditekan oleh pembatasan anti-polusi di pusat pembuatan baja Hebei yang berdekatan dengan ibu kota, tempat parade yang menandai berakhirnya Perang Dunia II berlangsung.

Di antara komoditas lainnya, produksi aluminium stabil di angka 3,8 juta ton, sementara produksi kilang minyak melonjak 7,6% menjadi 63,5 juta ton karena lebih banyak pabrik yang kembali beroperasi setelah pemeliharaan musiman.

Produksi minyak mentah dan gas hulu juga meningkat, karena para pengebor tetap berkomitmen untuk mewujudkan ketahanan energi dan memangkas tagihan impor nasional.