Dunia Energi
Published at
October 8, 2025 at 12:00 AM
Potensi Besar, Hilirisasi Mineral dan Batu Bara Ciptakan Multiplier Effect Ekonomi
JAKARTA – Hilirisasi menjadi salah satu agenda utama pembangunan nasional yang seiring dengan upaya memperkuat kemandirian dan ketahanan energi. Hilirisasi sektor mineral dan batu bara (Minerba) sangat penting untuk menopang target pertumbuhan ekonomi 8% per tahun.
Pemerintah menargetkan total investasi sebesar Rp13.000 triliun selama periode 2025–2029. Dari jumlah tersebut, proyek hilirisasi minerba diperkirakan menyumbang investasi hingga US$20 miliar.
Potensi ini diproyeksikan dapat meningkatkan ekspor Indonesia hingga US$850 miliar, serta menambah Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar US$236 miliar pada tahun 2040.
“Hilirisasi minerba punya prospek dan potensi yang sangat besar. Setelah puluhan tahun Indonesia hanya menjual tambang mentah dan akhir- akhir ini sudah mulai ada smelter dan produk setengah jadi. Saatnya ke depan hilirisasi dengan lebih maksimal sampai pada industri jadi. Jadi hasil tambang yang besar dan berbagai jenis yang dimiliki Indonesia akan jauh punyai nilai besar jika bisa hilirisasi maksimal,” kata Bisman Bakhtiar , Direktur Eksekutif Pusat Studi Hukum Energi dan Pertambangan (PUSHEP) , kepada Dunia Energi, Senin (6/10).
Sebagai holding badan usaha tambang, Mining Industry Indonesia (MIND ID), Holding Industri Pertambangan yang beranggotakan PT Antam Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Freeport Indonesia, PT INALUM, dan PT Timah Tbk turut berkontribusi terhadap hilirisasi.
Sepanjang 2024, MIND ID menyelesaikan sejumlah proyek strategis seperti Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Fase I di Mempawah, Smelter Tembaga dan Precious Metal Refinery (PMR), serta uji coba konversi batu bara menjadi artificial graphite dan anodized sheet.
Untuk tahun 2025, MIND ID memprioritaskan pembangunan SGAR Fase II di Mempawah, fasilitas RKEF & HPAL di Halmahera Timur, optimalisasi Precious Metal Refinery, pembangunan PLTG di Gresik, serta peningkatan angkutan batu bara Tanjung Enim–Keramasan. Perusahaan juga mengembangkan tiga proyek nikel strategis di Sulawesi—IGP Pomalaa, IGP Morowali, dan HPAL Sorowako—untuk memperkuat fondasi ekosistem kendaraan listrik nasional.
Bisman meyakini MIND ID sangat potensial untuk menjalankan hilirisasi dan memang sudah lama serius menggarap ini. Mereka juga punya banyak kajian terkait hilirisasi.
“Jadi, MIND ID harus terus konsisten dan meningkatkan pengusahaan dalam aspek hilirisasi, tentunya bisa juga menggandeng investor dan mitra kerja,” ujar Bisman.
Menurutnya, hilirisasi akan memberikan berdampak positif sangat banyak, mulai dari peningkatan nilai tambah sampai dengan terbangunnya multiplier effect ekonomi.
“Negatifnya hampir tidak ada kecuali soal dampak lingkungan yang perlu diantisipasi dan mitigasi,” ujar Bisman.
Source:
Other Article
IDX Channel.com
Published at
10 Emiten Batu Bara Paling Cuan di 2024, Siapa Saja?
CNBC Indonesia
Published at
2 Kabar Baik Hari ini: Harga Batu bara Naik, China Balik ke RI Lagi
CNBC Indonesia
Published at
4 Perusahaan China Tertarik Ubah Batu Bara RI Jadi DME
Bloomberg Technoz
Published at
5 Proyek Hilirisasi Bukit Asam (PTBA), Tak Cuma DME Batu Bara
Ruang Energi
Published at