Liputan 6

Published at

November 27, 2025 at 12:00 AM

PLTU Tak Bisa Selamanya Andalkan Batu Bara, Ini Penggantinya

Liputan6.com, Jakarta - Di Indonesia, peran biomassa semakin vital karena dua alasan besar yaitu kebutuhan pasokan listrik stabil dan tuntutan penurunan emisi. Hal tersebut diungkapkan Direktur Teknologi PT Datong Jaya Indonesia Bayu Aji Prakoso dalam 91st IEA–Fluidized Bed Conversion Technology Collaboration Programme (FBC TCP) yang digelar di Bandung.

PLTU berbasis batu bara bisa tetap beroperasi, tetapi dengan porsi biomassa yang terus meningkat. Dia menyampaikan bahwa biomassa bukan pengganti total batu bara, tapi penyelamat di masa transisi.

“Kami melihat biomassa itu bukan pengganti total batu bara, tapi penyelamat di masa transisi. Batu bara masih dibutuhkan untuk stabilitas energi, tetapi biomassa memberi ruang untuk menurunkan emisi tanpa mematikan industri yang sudah ada,” ujar Bayu, dikutip Kamis (26/11/2025).

Bayu kemudian menambahkan satu syarat paling krusial terkait ketersediaan bahan baku biomassa.

“Yang paling krusial itu ketersediaan bahan baku dan harga yang masuk akal. Kalau supply biomassa bisa terjamin, PLTU di Indonesia sebenarnya siap untuk cofiring secara bertahap,” jelasnya.

Pernyataan ini mencerminkan bahwa isu transisi energi bukan soal teknologi semata, tetapi juga infrastruktur pasokan dan ekosistem industri di hulu.

PLTU Jadi Andalan

Selama puluhan tahun, PLTU berbasis batu bara menjadi tulang punggung pembangkit listrik nasional.

Namun di era dekarbonisasi, sistem ini tidak bisa lagi mengandalkan batu bara saja. Dengan teknologi multifuel, PLTU dapat memadukan biomassa, limbah kota (RDF), limbah cair, gas buangan industri, hingga berbagai bahan bakar alternatif lain sehingga PLTU menjadi tulang punggung pembangkit energi hijau.

Mempertimbangkan kenyataan di lapangan, pendekatan multifuel inilah yang dinilai paling realistis untuk mencapai target Net Zero Emission (NZE) 2060, tanpa mengorbankan stabilitas energi atau mematikan industri batu bara dalam waktu singkat yang dapat berdampak pada pertumbuhan ekonomi nasional.

Teknologi CFB: Pusat Transformasi PLTU Modern

Teknologi Circulating Fluidized Bed (CFB) menjadi aktor utama dalam transformasi sektor kelistrikan. Teknologi pembakaran ini dikenal fleksibel dengan variasi bahan bakar, stabilisasi pembakaran, meningkatkan efisiensi, yang cocok dengan kondisi batubara saat ini.

Meskipun CFB ini pada awalnya hanya dapat menghasilkan kapasitas energi yang tidak terlalu besar dibawah 150MW untuk pembangkit batubara, akan tetapi teknologi CFB terus berkembang, hingga sekarang, di China sudah dapat dibangun Pembangkit CFB dengan kapasitas 660MW, bahkan di korea dapat mencapai 1GW per unit pembangkit.

Dengan kata lain, teknologi CFB adalah jembatan yang memungkinkan PLTU tetap hidup — tetapi jauh lebih bersih dan modern, dengan kapasitas pembangkitan yang cukup besar.

Teknologi ini bahkan membuka jalan untuk memanfaatkan limbah perkotaan, biomassa kering, tandan kosong sawit, limbah cair, hingga sludge industri sebagai bahan bakar listrik berbasis multifuel.

Dari Sampah Jadi Listrik

Selain itu, muncul temuan hasil pengujian CFB terkait pembakaran limbah kota (RDF). Data pada boiler CFB menunjukkan Konsentrasi dioxin <0.10 ng TEQ/m³ di bawah standar Uni Eropa dan China dengansuhu 880–900°C sehingga mencegah pembentukan prekursor dioxin

Temuan ini sangat penting bagi daerah-daerah yang masih bergantung pada TPA, karena PLTU dapat membantu mengurangi beban sampah, sekaligus memproduksi listrik dengan emisi yang aman.

Karena biomassa dan limbah semakin bernilai, risiko manipulasi pasokan makin besar. Untuk itu, sistem digital kini diterapkan untuk memonitor kadar air, nilai kalor, bahan nonbiomassa, dan potensi oplosan Teknologi antifraud ini memastikan PLTU menerima material berkualitas, menjaga stabilitas pembakaran, dan melindungi industri dari kerugian pasokan.

Source:

Liputan 6

Published at

November 27, 2025 at 12:00 AM

11/27/25

1,76 Juta Metrik Ton Batu Bara Disebar ke 4 PLTU Jaga Listrik di Jawa Tak Padam

Bisnis Indonesia

Published at

November 27, 2025 at 12:00 AM

11/27/25

10 dari 190 Izin Tambang yang Dibekukan Sudah Bayar Jaminan Reklamasi

IDX Channel.com

Published at

November 27, 2025 at 12:00 AM

11/27/25

10 Emiten Batu Bara Paling Cuan di 2024, Siapa Saja?

METRO

Published at

November 27, 2025 at 12:00 AM

11/27/25

10 Negara Pengguna Bahan Bakar Fosil Terbesar di Dunia

CNBC Indonesia

Published at

November 27, 2025 at 12:00 AM

11/27/25

10 Perusahaan Tambang RI Paling Tajir Melintir, Cuannya Gak Masuk Akal

Secretariat's Address.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Secretariat's Email.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Website created by

Secretariat's Address.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Secretariat's Email.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Website created by

Secretariat's Address.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Secretariat's Email.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Website created by