Jakarta - PT PLN (Persero) melalui anak usahanya, PT PLN Enjiniring, menggandeng China Electric Power Planning & Engineering Institute Co., Ltd. (EPPEI) dalam kerja sama lintas negara untuk memperkuat sistem ketenagalistrikan nasional. Kolaborasi ini juga menjadi bagian dari upaya akselerasi transisi energi dan pengembangan teknologi ramah lingkungan di Tanah Air.

Kesepakatan ini ditandai lewat penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Direktur Utama PLN Enjiniring, Chairani Rachmatullah, dan Deputy Director EPPEI, Wang Shunchao, di Jakarta, Jumat.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyebut kerja sama ini sebagai langkah nyata dalam mendorong pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia. Menurutnya, kolaborasi dengan mitra global sangat penting untuk memastikan penggunaan teknologi yang efisien, modern, dan berkelanjutan.

"Kolaborasi ini menegaskan peran strategis PLN Group dalam mendorong transformasi energi, termasuk dalam perencanaan sistem kelistrikan dan pengembangan pembangkit berbasis EBT," ujar Darmawan, dalam keterangannya, Selasa (20/5/2025).

PLN sendiri tengah menyiapkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) terbaru yang akan memberi porsi besar untuk pembangkit EBT. Dalam konteks ini, kerja sama internasional seperti dengan EPPEI dinilai krusial untuk menyerap teknologi global dan membangun keunggulan teknis di dalam negeri.

Chairani Rachmatullah menambahkan, sinergi ini tak hanya fokus pada pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan, tetapi juga peningkatan kompetensi sumber daya manusia. Salah satu fokus utama adalah capacity building melalui pembentukan tim kerja gabungan dan pengembangan dokumen teknis bersama.

"Kerja sama ini memperkuat posisi PLN Enjiniring sebagai center of excellence dalam enjiniring ketenagalistrikan. Kami ingin organisasi yang adaptif dan berdaya saing tinggi," kata Chairani.

Program kerja sama ini mencakup transfer pengetahuan, diskusi teknis, benchmarking, serta pengembangan strategi perencanaan sistem fleksibel dan penetrasi energi terbarukan variabel (VRE).

Chairani juga menegaskan bahwa PLN Enjiniring akan terus memperluas jejaring global demi memperkuat perannya sebagai mitra utama dalam pembangunan infrastruktur energi nasional yang andal dan berkelanjutan.

Chairman China Energy Engineering Corporation (CEEC), Lyu Zexiang, menyambut positif kemitraan ini. Ia menyatakan kesiapan pihaknya untuk mendukung kerja sama lewat kontribusi para ahli dan insinyur dalam pengembangan sistem penyimpanan energi dan teknologi baterai berkelanjutan.

"Kami ingin menciptakan solusi yang efisien, andal, dan ramah lingkungan. Sinergi ini akan membawa manfaat teknis dan strategis bagi kedua pihak," ujar Lyu.