Business Insight

Published at

May 16, 2025 at 12:00 AM

Perbankan Semakin Selektif Memberikan Pembiayaan ke Sektor Batubara

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan di Tanah Air belum bisa lepas dari pembiayaan sektor batubara. Maklum, komoditas yang satu ini masih diperlukan untuk mendukung sektor energi dan juga sebagai kontributor ekspor Indonesia.

Kredit batubara masuk ke sektor pertambangan dalam data Bank Indonesia (BI). Per Maret 2025, kredit pertambangan tercatat masih tumbuh apik, di mana kredit untuk tujuan modal kerja melonjak 42,7% secara tahunan dan kredit investasi tumbuh 18,5%.

Adapun total oustanding kredit pertambangan mencapai Rp 361,6 triliun, menyumbang 4,63% dari total portofolio kredit perbankan.

Namun, prospek pembiayaan di sektor ini tampak menantang saat ini. Pasalnya, industri batubara tengah menghadapi angin sakal. Permintaan global yang melemah membuat ekspor batubara Indonesia sepanjang Januari-April 2025 anjlok menjadi 150 juta ton, turun 12% secara tahunan.

Kondisi ini membuat perbankan mulai mencermati sektor ini. Jangan sampai pembiayaan yang disalurkan berujung bermasalah, di tengah penurunan permintaan ekspor tersebut.

Sikap hati-hati salah satunya ditunjukkan Bank Central Asia (BCA). EVP Corporate Communication BCA Hera F. Haryn menegaskan, pembiayaan ke berbagai sektor, termasuk sektor batubara, dilakukan secara selektif dan sesuai regulasi.

Menurut Hera, prospek industri ini sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi global dan dinamika geopolitik, yang berdampak pada pasokan energi. "Pembiayaan batubara yang dilakukan BCA bertujuan mendukung pasokan listrik ke seluruh pelosok negeri," ujar Hera, Kamis (15/5).

Hera menyebutkan, porsi kredit batubara BCA saat ini masih di bawah 3% dari total portofolio BCA yang mencapai Rp 941 triliun, atau sekitar Rp 28,23 triliun. Secara nominal, angkanya justru menunjukkan tren penurunan dibanding tahun sebelumnya.

Sementara itu, Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan menyampaikan, pihaknya sangat selektif dalam menyalurkan kredit ke sektor batubara.

Menurut Lani, penilaian saat memberi kredit ke sektor ini dilakukan secara menyeluruh, mulai dari arus kas, penjualan yang sudah dikomitmenkan (committed sales), hingga kesiapan perusahaan menghadapi tantangan pasar saat ini.

"Kami harus memastikan apakah perusahaan tersebut bisa mengantisipasi kondisi terkini. Sehingga kami bisa menghitung apakah masih layak untuk pemberian fasilitas kredit," ujar Lani.

Ia juga menambahkan, saat ini CIMB Niaga belum membuka pembiayaan untuk pemain baru di sektor batubara. Salah satu syarat utama yang diberlakukan adalah komitmen perusahaan untuk memasuki masa transisi menuju bisnis hijau.

Per Maret 2025, kredit CIMB Niaga ke sektor pertambangan tercatat mencapai Rp 6,98 triliun. Angka ini menurun dari posisi Desember 2024 yang sebesar Rp 7,37 triliun.

Source:

IDX Channel.com

Published at

May 16, 2025 at 12:00 AM

5/16/25

10 Emiten Batu Bara Paling Cuan di 2024, Siapa Saja?

CNBC Indonesia

Published at

May 16, 2025 at 12:00 AM

5/16/25

4 Perusahaan China Tertarik Ubah Batu Bara RI Jadi DME

CNBC Indonesia

Published at

May 16, 2025 at 12:00 AM

5/16/25

Ada Aturan Baru Royalti Batu Bara, BUMI-Adaro Bisa Bernapas Lega

Bloomberg Technoz

Published at

May 16, 2025 at 12:00 AM

5/16/25

Ada Donald Trump di Balik Kenaikan Harga Batu Bara

Kontan

Published at

May 16, 2025 at 12:00 AM

5/16/25

Ada Rencana Pemberian Insentif Hilirisasi, Emiten Batubara Berpotensi Diuntungkan

Secretariat's Address.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Secretariat's Email.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Website created by

Secretariat's Address.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Secretariat's Email.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Website created by

Secretariat's Address.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Secretariat's Email.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Website created by