BANJARMASINPOST.CO.ID- Neraca perdagangan Kalimantan Selatan mengalami surplus dengan didukung komoditas utama kinerja neraca perdagangan luar negeri Kalimantan Selatan terus menunjukkan hasil yang solid.

Kepala Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kalsel, Catur Ariyanto Widodo, menyampaikan bahwa Kalsel membukukan surplus sebesar US$835,40 juta per Agustus 2025.

"Meskipun surplus ini mengalami penurunan sebesar 8,72 persen secara tahunan, hal ini disebabkan oleh kontraksi nilai ekspor dan impor yang masing-masing mengalami penurunan 6,24 persen dan 13,2 persen secara bulanan," jelasnya.

Nilai ekspor Kalsel pada Agustus 2025 mencapai US$ 965,72 juta. Batubara menjadi komoditas penopang utama ekspor, dengan kontribusi lebih dari 60?ri total ekspor.

"Komoditas ekspor utama lainnya adalah lignit dan minyak kelapa sawit, yang juga berperan signifikan dalam menjaga performa ekspor," terang Catur.

Nilai impor Kalsel tercatat sebesar US$ 130,32 juta pada periode yang sama. Komoditas impor terbesar adalah minyak petroleum yang menyumbang lebih dari 50?ri total impor, diikuti oleh kapal feri, kargo, dan mesin pengangkat.

Kontraksi nilai impor yang lebih dalam dibanding ekspor menunjukkan efisiensi dalam belanja impor dan membantu mempertahankan neraca perdagangan tetap surplus.

Secara keseluruhan, meskipun fluktuasi harga komoditas global dapat mempengaruhi nilai perdagangan, struktur ekonomi Kalsel yang kuat di sektor komoditas ekspor berhasil menjaga neraca perdagangan tetap positif dan berkontribusi pada ketahanan ekonomi daerah.