Bloomberg Technoz
Published at
June 16, 2025 at 12:00 AM
Minggu Lalu Naik Tipis, Simak Prediksi Harga Batu Bara Hari Ini
Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga batu bara naik pada perdagangan akhir pekan lalu. Sepanjang minggu lalu, harga si batu hitam juga menguat meski terbatas.
Pada Jumat (13/6/2025), harga batu bara di pasar ICE Newcastle untuk kontrak pengiriman bulan mendatang ditutup di US$ 105,25/ton. Bertambah 0,62% dibandingkan hari sebelumnya.
Harga batu bara pun berhasil mencetak kenaikan secara mingguan. Namun tidak terlalu tinggi, hanya 0,38%.
Harga batu bara pun masih sulit keluar dari tren negatif. Sepanjang tahun ini (year-to-date), harga ambruk nyaris 16%. Dalam setahun terakhir, harga ambrol lebih dari 22%.
Selain pasokan yang melimpah, kesadaran akan kelestarian lingkungan menjadi pemberat bagi harga batu bara. Energi fosil ini kian sulit mendapat tempat di tengah penggunaan energi baru-terbarukan yang makin masif.
Dorongan untuk keluar dari ‘kecanduan’ akan batu bara pun kian besar. Bloomberg News mengabarkan, Climate Investment Fund (yang didukung Bank Dunia) menyetujui pembiayaan transisi energi di Afrika Selatan senilai US$ 2,6 miliar (Rp 42,36 triliun).
Dana ini akan memainkan peran penting dalam transisi energi di negara tersebut. Pasanya, sekitar 80% pembangkitan listrik di Afrika Selatan masih bergantung kepada batu bara.
“Pendanaan ini akan membuka dinamika yang luar biasa. Ini akan membuka arus pendanaan baru,” tegas Rudi Dicks. Ketua Manajemen Proyek di Kantor Kepresidenan Afrika Selatan.
Analisis Teknikal
Bagaimana proyeksi harga batu bara untuk hari ini? Apakah bisa naik lagi atau malah terkoreksi?
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), batu bara mantap di zona bullish. Terbukti dengan Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 68. RSI di atas 50 menunjukkan suatu aset sedang dalam posisi bullish.
Sementara indikator Stochastic RSI ada di 33. Menempati area jual (short) yang kuat.
Oleh karena itu, ada risiko harga batu bara bisa turun hari ini. Target support terdekat adalah US$ 104/ton yang menjadi Moving Average (MA) 10. Jika tertembus, maka MA-20 di US$ 102/ton bisa menjadi target berikutnya.
Sedangkan target resisten terdekat adalah US$ 107/ton. Penembusan di titik ini berpotensi mengangkat harga batu bara menuju US$ 109/ton.
(aji)
Source:
Other Article
IDX Channel.com
Published at
10 Emiten Batu Bara Paling Cuan di 2024, Siapa Saja?
CNBC Indonesia
Published at
4 Perusahaan China Tertarik Ubah Batu Bara RI Jadi DME
Detik Kalimantan
Published at
7 Provinsi Penghasil Batu Bara Indonesia, Terbesar di Kalimantan
CNBC Indonesia
Published at
Ada Aturan Baru Royalti Batu Bara, BUMI-Adaro Bisa Bernapas Lega
Bloomberg Technoz
Published at