CNBC Indonesia
Published at
October 1, 2025 at 12:00 AM
"Mine, Baby, Mine" Mantra Baru Trump Membuat Harga Batu Bara Meledak
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara terbang setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan akan menghidupkan tambang batu bara lagi.
Merujuk Refinitiv, harga batu bara pada perdagangan Senin (29/9/2025) menguat 2,21% ke US$ 108,75 per ton. Penguatan ini memperpanjang tren positif pasir hitam dengan menguat 3,91% dalam tiga hari beruntun.
Penguatan batu bara tak lepas dari kebijakan Trump
Pemerintahan Trump pada Senin mengumumkan akan membuka 13 juta hektar lahan federal untuk pertambangan batu bara dan menyediakan dana sebesar US$ 625 juta.
Langkah ini menghidupkan kembali atau memodernisasi pembangkit listrik tenaga batu bara. Langkah ini merupakan bagian dari upaya Presiden Donald Trump membalikkan penurunan bertahun-tahun dalam industri batu bara AS.
Kebijakan dari Departemen Energi, Departemen Dalam Negeri, serta Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) ini mengikuti perintah eksekutif Trump pada April lalu untuk menghidupkan kembali batu bara yang terus tertekan akibat regulasi lingkungan dan persaingan dari gas alam yang lebih murah.
Kelompok lingkungan mengecam keras langkah tersebut, apalagi Trump juga memperketat pembatasan pada energi terbarukan dengan membekukan izin proyek angin lepas pantai, mengakhiri insentif pajak energi bersih, dan memblokir proyek surya serta angin di lahan federal.
Di bawah perintah Trump, Departemen Energi mewajibkan pembangkit listrik berbahan bakar fosil di Michigan dan Pennsylvania tetap beroperasi melewati jadwal pensiunnya.
Langkah ini untuk memenuhi lonjakan permintaan listrik AS, terutama akibat pertumbuhan pusat data, kecerdasan buatan (AI), dan mobil listrik. Pengumuman terbaru memungkinkan upaya tersebut diperluas sebagai antisipasi potensi kekurangan listrik.
Trump juga memerintahkan lembaga federal untuk mengidentifikasi sumber daya batu bara di lahan federal, mencabut hambatan pertambangan, dan memprioritaskan konsesi batu bara.
Undang-undang pajak baru yang ditandatangani Trump menurunkan tarif royalti pertambangan batu bara dari 12,5% menjadi 7%, yang menurut pejabat akan membantu produsen batu bara AS bersaing di pasar global.
"Mine, baby, mine"
UU baru juga mewajibkan peningkatan ketersediaan lahan tambang batu bara di lahan federal dan mempercepat proses tinjauan perizinan konsesi.
"Kalau orang-orang biasa bilang 'drill, baby, drill,' saya tahu Presiden Trump punya inisiatif lain untuk kita: 'mine, baby, mine,'" kata Menteri Dalam Negeri Doug Burgum dalam konferensi pers. EPA Administrator Lee Zeldin dan Wakil Menteri Energi Wells Griffith juga hadir, dan ketiganya menandatangani kebijakan baru yang mendukung batu bara, dikutip dari Reuters.
Dengan menurunkan royalti batu bara, memperluas lahan sewa, dan membuka peluang ekstraksi mineral penting dari limbah tambang, Burgum mengatakan langkah ini akan memperkuat ekonomi, melindungi keamanan nasional, dan memastikan manfaat berupa lapangan kerja di berbagai negara bagian.
Zeldin menyebut batu bara sebagai sumber energi andal yang telah menopang komunitas dan pertumbuhan ekonomi Amerika selama beberapa generasi. Ia mengkritik pemerintahan sebelumnya yang menerapkan regulasi "berat sebelah" terhadap batu bara.
Dikritik Pegiat Lingkungan
Kelompok lingkungan menilai kebijakan ini hanya menghamburkan pajak rakyat untuk menopang pembangkit listrik tua, mahal, dan paling kotor.
"Mensubsidi batu bara sama saja dengan menopang pembangkit usang dari abad lalu - dan membebani keluarga dengan biaya tinggi serta polusi," kata Ted Kelly dari Environmental Defense Fund. "Kita butuh solusi energi bersih, modern, dan terjangkau, tetapi pemerintahan Trump justru menyeret kita kembali ke jaringan listrik ala 1950-an."
EPA juga mengumumkan penundaan tujuh tenggat aturan terkait polusi air limbah dari PLTU batu bara. Aturan di era Biden dirancang untuk menjaga arsenik dan timbal agar tidak mencemari air sumur, menekan angka kanker, serta mencegah bencana tumpahan limbah abu batu bara.
Sierra Club menuduh Trump dan Zeldin memberi "cek kosong" pada pencemar besar untuk membuang limbah beracun ke perairan, tanpa peduli dampak pada kesehatan warga.
Namun kelompok industri seperti America's Power menyambut baik langkah ini, dengan alasan menjaga keandalan pasokan listrik dan memperpanjang umur armada PLTU batu bara.
Produksi batu bara terus turun
Burgum menegaskan langkah ini akan menjamin energi berlimpah, terjangkau, serta mengurangi ketergantungan pada sumber daya dari luar negeri.
Meski begitu, data menunjukkan batu bara terus merosot: dari menyumbang lebih dari setengah listrik AS, kini tinggal sekitar 15% pada 2024, turun dari 45% pada 2010. Gas alam kini menyumbang 43%, sisanya dari nuklir dan energi terbarukan.
Para pakar energi menilai, meskipun batu bara mendapat dorongan sementara di bawah Trump, tren jangka panjang tidak akan berubah: gas alam tetap lebih murah, sementara permintaan energi terbarukan seperti angin dan surya akan terus tumbuh siapa pun presidennya.
Selain AS, Montenegro juga menghidupkan kembali batu bara.
Tambang batu bara Pljevlja telah mendapatkan konsesi produksi batu bara selama 24,5 tahun, sehingga kegiatan penambangan bahan bakar fosil padat tersebut akan berlanjut hingga 2050.
Admir Šahmanović, Menteri Energi dan Pertambangan, serta Nemanja Laković, CEO perusahaan pengelola tambang Rudnik uglja Pljevlja (RUP), melakukan pertukaran perjanjian konsesi untuk periode hingga 2050.
Keduanya berbicara dalam sebuah seremoni di Pljevlja dalam rangka memperingati Hari Penambang pada 24 September sekaligus HUT ke-73 beroperasinya tambang tersebut.
Penandatanganan perjanjian konsesi ini memungkinkan pemanfaatan jangka panjang atas cadangan batu bara yang signifikan di wilayah Pljevlja, yang dinilai sebagai salah satu langkah penting dalam meningkatkan nilai potensi pertambangan di Montenegro utara, menurut Kementerian Pertambangan dan Energi.
Source:
Other Article
IDX Channel.com
Published at
10 Emiten Batu Bara Paling Cuan di 2024, Siapa Saja?
CNBC Indonesia
Published at
2 Kabar Baik Hari ini: Harga Batu bara Naik, China Balik ke RI Lagi
CNBC Indonesia
Published at
4 Perusahaan China Tertarik Ubah Batu Bara RI Jadi DME
Bloomberg Technoz
Published at
5 Proyek Hilirisasi Bukit Asam (PTBA), Tak Cuma DME Batu Bara
Detik Kalimantan
Published at