Ruang Energi
Published at
December 5, 2025 at 12:00 AM
MIND ID Sentuh ‘Tombol’ Digital: Batu Bara RI Tembus Target 100 Juta Ton Berkat Teknologi AI!
Jakarta Pusat, Jakarta, ruangenergi.com – Holding Industri Pertambangan Indonesia, MIND ID, tak mau ketinggalan di era revolusi industri. Raksasa tambang pelat merah ini tengah menggebrak sektor pertambangan nasional dengan inisiatif smart mining, sebuah terobosan digital yang diprediksi akan mendongkrak efisiensi dan produksi secara signifikan.
Langkah nyata paling progresif datang dari anak usahanya, PT Bukit Asam Tbk (PTBA), yang kini mengintegrasikan seluruh operasionalnya, dari ujung tombak penambangan hingga sistem informasi perusahaan, dalam satu ekosistem digital terpadu.
Corporate Secretary MIND ID, Pria Utama, menjelaskan bahwa transformasi ini bukan sekadar upgrade teknologi biasa. Ini adalah fondasi penting untuk menjadikan operasional penambangan batu bara Indonesia semakin efisien, aman, dan tentunya, mampu menghasilkan nilai tambah serta kontribusi yang lebih besar bagi negara.
“Melalui transformasi digital ini, kami berupaya agar sektor pertambangan mampu menjadi tulang punggung untuk kemajuan bangsa,” ujar Pria Utama, dikutip 3 Desember 2025.
Inisiatif PTBA ini dibangun di atas kerangka kerja yang menghubungkan Teknologi Operasional (Operational Technology/OT) dengan Teknologi Informasi (Information Technology/IT). Hasilnya? Seluruh proses operasional dapat terpantau secara real-time, terukur, dan terkoneksi.
Jantung dari transformasi digital ini adalah platform canggih bernama CiSEA (Corporate Information System for Enterprise Application). Melalui CiSEA, sistem produksi, pengangkutan, keselamatan kerja, hingga perawatan alat berat tambang, kini dikelola secara komprehensif berdasarkan data terintegrasi.
Dengan lebih dari seratus modul digital dan digunakan oleh lebih dari tujuh ribu pengguna internal, CiSEA telah menjadi otak yang mengelola 70% dari seluruh aktivitas operasional Bukit Asam. Sistem ini mengintegrasikan jaringan sensor, peralatan otomatis, analitika berbasis machine learning, hingga sistem pemantauan alat berat.
Hasilnya tak main-main: proses produksi batu bara dapat dikontrol dengan lebih presisi, mulai dari perencanaan tambang, penjadwalan alat, hingga pemantauan energi dan emisi.
Produksi Melesat 20%, Target 100 Juta Ton di Depan Mata
Keajaiban digitalisasi ini telah terbukti secara angka. Pria Utama mengungkapkan bahwa penerapan teknologi digital real-time mampu meningkatkan produksi batu bara sebesar 10-20% dibandingkan kondisi sebelum digitalisasi.
Digitalisasi ini juga menjadi kunci bagi Grup MIND ID untuk melompat lebih tinggi, dengan target ambisius meningkatkan produksi batu bara dari 41 juta ton menjadi 100 juta ton ke depannya. Hal ini untuk menjawab kebutuhan energi nasional dan mendukung program hilirisasi.
Tak hanya menggenjot produksi, sistem digital juga memperkuat tata kelola lingkungan (Environmental, Social, and Governance/ESG) melalui pemantauan kualitas air, rehabilitasi lahan, dan pengendalian area operasional secara digital. Ini adalah komitmen untuk memastikan seluruh proses penambangan berjalan sesuai kaidah good mining practice.
Pria Utama menutup dengan keyakinan bahwa digitalisasi tambang adalah lompatan penting yang mampu menekan biaya produksi, meningkatkan produktivitas, sekaligus memastikan standar keselamatan kelas dunia.
“MIND ID meyakini bahwa masa depan pertambangan Indonesia ada pada kemampuan kita dalam mengoptimalkan teknologi. Kami tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga membangun landasan pertambangan yang lebih bertanggung jawab, modern, dan siap menyongsong peradaban masa depan Indonesia,” pungkasnya.
Source:
Other Article
Liputan 6
Published at
1,76 Juta Metrik Ton Batu Bara Disebar ke 4 PLTU Jaga Listrik di Jawa Tak Padam
Bisnis Indonesia
Published at
10 dari 190 Izin Tambang yang Dibekukan Sudah Bayar Jaminan Reklamasi
IDX Channel.com
Published at
10 Emiten Batu Bara Paling Cuan di 2024, Siapa Saja?
METRO
Published at
10 Negara Pengguna Bahan Bakar Fosil Terbesar di Dunia
CNBC Indonesia
Published at