Katadata
Published at
November 12, 2025 at 12:00 AM
Menteri ESDM Bahlil Buka Opsi Naikkan Persentase DMO Batu Bara
Menteri ESDM atau Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia memberikan sinyal peningkatan persentase aturan Kewajiban Pasar Domestik alias Domestic Market Obligation (DMO) untuk batu bara. Kebijakan DMO batu bara terakhir kali naik 5% menjadi 25% pada 2023.
“Kami akan merevisi Rencana Kerja dan Anggaran Biaya DMO batu bara. Mungkin hasil perubahannya, akan mengubah persentase DPO menjadi lebih dari 25%,” kata Bahlil dalam rapat kerja bersama Komisi XII, Selasa (11/11).
Selain penambahan persentase DMO, aturan itu akan mewajibkan eksportir batu bara memenuhi DMO sebelum mendapatkan izin ekspor.
Di satu sisi, Bahlil mengakui volume DMO sempat susut secara tahunan pada pertengahan tahun ini. Hal ini karena minimnya minat eksportir untuk menjual batu bara ke luar negeri di tengah pelemahan harga komoditas.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform atau IESR Fabby Tumiwa memprediksi penurunan drastis ekspor batu bara Indonesia dalam lima tahun ke depan. Negara-negara pasar utama batu bara Indonesia mulai melakukan transisi energi, dengan menggunakan sumber energi terbarukan bagi pembangkit listrik.
“Negara-negara seperti Cina, India, dan yang ada di kawasan Asia Tenggara mulai berpindah,” kata Fabby dalam Katadata Sustainability Action for the Future Economy (SAFE) 2025 dengan tema Green for Resilience di Hotel Kempinski, Jakarta, pada September (10/9).
Pada 2024, Indonesia memproduksi 836 juta ton batu bara atau 117% dari target yang ditetapkan sebanyak 710 juta. Dari jumlah produksi ini, jumlah batu bara yang diekspor 555 juta ton, pemenuhan DMO 233 juta ton, dan stok mencapai 48 juta ton.
Fabby memproyeksikan ekspor batu bara mulai menyusut tahun ini. “Saya kira estimasinya kalau sampai akhir tahun ini bisa turun 20% - 25% dari ekspor (tahun lalu),” ujarnya.
Melihat hal ini, Fabby mengatakan pemerintah seharusnya mengevaluasi penerbitan izin produksi batu bara untuk perusahaan-perusahaan. Menurutnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia harus mulai mengukur ekspor masa depan.
“Jangan terlalu membuat proyeksi (besar) karena itu ada kaitannya dengan penerimaan negara, jangan terlalu bullish. Oleh karena itu, era batu bara itu sudah lewat,” ujar dia.
Source:
Other Article
Bisnis Indonesia
Published at
10 dari 190 Izin Tambang yang Dibekukan Sudah Bayar Jaminan Reklamasi
IDX Channel.com
Published at
10 Emiten Batu Bara Paling Cuan di 2024, Siapa Saja?
Kontan
Published at
190 IUP Ditangguhkan ESDM: IMA, APBI, dan APNI Pastikan Anggotanya Aman
CNBC Indonesia
Published at
190 Izin Tambang Ditangguhkan, Dirjen Minerba Beberkan Alasannya
CNBC Indonesia
Published at