STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT Mitrabara Adiperdana Tbk (MBAP) akan membagikan dividen tunai untuk tahun buku 2024 sebesar Rp46,64 miliar. Jumlah tersebut setara dengan 14,5% dari total laba bersih perusahaan yang mencapai US$19,1 juta.

Keputusan ini telah disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) MBAP yang digelar di Jakarta pada Selasa, 27 Mei 2025.

Direktur MBAP, Yulius Leonardo menjelaskan setiap pemegang saham akan menerima dividen sebesar Rp38 per lembar saham.

"Sisa laba tahun 2024 akan dipakai untuk pengembangan anak usaha dan digunakan untuk belanja modal," ujarnya dalam paparan publik usai RUPST.

Direktur Utama MBAP, Khoirudin menyampaikan rasa bangganya atas performa perusahaan tahun lalu. la mengatakan capaian ini ditopang oleh pertumbuhan berbagai pilar bisnis baru dari anak perusahaan.

"Total laba bersih secara konsolidasian untuk tahun 2024 adalah sebesar US$19,14 juta. Hal ini didukung oleh pendapatan bersih yang mencapai US$217,91 juta," kata Khoirudin.

la juga menyoroti kemajuan strategi keberlanjutan yang dijalankan MBAP sepanjang tahun lalu.

MBAP terus melebarkan sayap bisnis di luar sektor tambang batubara. Sepanjang 2024, anak usaha dari pilar bisnis tambang batubara mencatat penjualan 2,27 juta ton. Angka ini naik 7% dibanding tahun sebelumnya.

Aktivitas reklamasi juga berjalan sesuai rencana. Perusahaan melakukan revegetasi di seluruh area tambang. Lahan bekas tambang dikonversi menjadi area pertanian terpadu atau Integrated Farming.

Dalam sektor energi baru terbarukan, MBAP membangun pabrik wood pellet di Malinau, Kalimantan Utara. Proyek ini dijalankan oleh anak usaha mereka, PT Malinau Hijau Lestari (MHL).

"Pabrik ini dirancang dengan kapasitas produksi sebesar 150.000 ton per tahun untuk memenuhi kebutuhan bahan baku utama produksi energi biomassa," ujar Khoirudin.

Sementara itu, entitas anak Solar Radiance telah berhasil memasang panel surya dengan kapasitas total 12,8MWp sepanjang 2024. Pelanggan yang berhasil dijaring berasal dari sektor komersial dan industri.

Di sektor akuakultur, MBAP merayakan panen perdana udang vannamei dari 20 tambak di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat. Target produksinya mencapai 168 ton per tahun. Pembangunan 100 kolam tambahan juga sedang berjalan dan ditargetkan beroperasi penuh pada 2025 dengan kapasitas produksi 1.800 ton per tahun.

Untuk sektor jasa pertambangan dan infrastruktur, anak usaha PT Mitra Muda Makmur (MMM) mencatatkan realisasi jasa pertambangan sebesar 4,3 juta BCM pada akhir 2024. MMM juga mengantongi kontrak jasa pertambangan senilai US$53,55 juta yang berlaku hingga 2027.

Dengan kombinasi kinerja keuangan yang kuat dan ekspansi bisnis yang agresif, MBAP menunjukkan komitmennya untuk tumbuh secara berkelanjutan dan memberikan nilai tambah bagi pemegang saham.