Valid News

Published at

October 20, 2025 at 12:00 AM

Legislator Minta PTBA Tiru Negara Yang Berhasil Jalankan Gasifikasi Batu Bara

JAKARTA - Ketua Komisi XII DPR Bambang Patijaya menilai PT Bukit Asam Tbk harus meniru perusahaan dari negara lain yang sukses menjalankan proyek gasifikasi batu bara.

Dalam sebuah sesi diskusi di tengah gelaran Minerba Convex 2025, Bambang menyebut Tiongkok dapat dijadikan contoh bagi Anggota Holding BUMN Pertambangan PT Mineral Industri Indonesia (MIND ID) tersebut.

Dia menceritakan beberapa waktu lalu, ada perusahaan asal Negeri Panda yang mempresentasikan proyek gasifikasi batu bara. Perusahaan tersebut, sambung Bambang, sudah melakukan hilirisasi batu bara sejak 15 tahun yang lalu.

Walau begitu, Politisi dari Partai Golongan Karya (Golkar) itu mengakui ada perbedaan konsep hilirisasi batu bara yang dijalankan perusahaan tersebut. Lain halnya dengan proyek gasifikasi coal to DME milik PTBA yang mandek, perusahaan dari Tiongkok yang menyambangi Indonesia itu punya proyek coal to chemical.

"Jadi, batu bara ini dijadikan cair, dimasukkan ke dalam refinery untuk salah satunya gas sintetis, metanol, dan sebagainya," jabar Bambang, Kamis (16/10).

Konsep coal to chemical tak berbeda jauh dengan petrochemical untuk menghasilkan lini produk yang bervariatif dari satu bahan buku.

"Saya sudah sampaikan kepada Dirut MIND ID agar ini juga dapat dipelajari. Artinya begini, dalam hilirisasi, kita sebaiknya mencontoh negara lain yang sudah lebih maju dan terbukti berhasil," tegasnya.

Berkaca dari negara-negara yang sukses menjalankan gasifikasi batu bara, Bambang meyakini proyek coal to DME bisa terus dikaji supaya menemukan titik keekonomian yang tepat.

Dengan begitu, gasifikasi batu bara menjadi Dimethyl Ether (DME) bisa memenuhi ekspektasi pemerintah, yakni mensubstitusi LPG yang impornya terus meningkat dari tahun ke tahun.

"Menurut kami untuk DME ini tidak ada masalah sepanjang kita ubah lagi skema yang sempat dibahas menjadi skema yang lebih murah, dengan teknologi yang lebih efisien dari teknologi sebelumnya," katanya.

Bambang menceritakan, proyek DME kala itu digarap oleh tiga perusahaan, yakni PT Bukit Asam Tbk, PT Pertamina, dan Air Products. Tapi dalam perjalanannya, Air Products memutuskan untuk mundur dari kerja sama dengan dua perusahaan pelat merah Indonesia tersebut.

Salah satu yang mengakibatkan mandeknya proyek tersebut, sambungnya, tak lepas dari tingginya biaya pengolahan batu bara yang dipatok oleh perusahaan dari Amerika Serikat tersebut.

"Belum lagi biaya pengolahan dan distribusi, sehingga kemudian harga pokok DME sendiri mencapai lebih dari US$800 per ton, kan mahal. Sedangkan LPG, mungkin hanya US$400 per ton," pungkas Bambang Patijaya.

Source:

Bisnis Indonesia

Published at

October 20, 2025 at 12:00 AM

10/20/25

10 dari 190 Izin Tambang yang Dibekukan Sudah Bayar Jaminan Reklamasi

IDX Channel.com

Published at

October 20, 2025 at 12:00 AM

10/20/25

10 Emiten Batu Bara Paling Cuan di 2024, Siapa Saja?

Kontan

Published at

October 20, 2025 at 12:00 AM

10/20/25

190 IUP Ditangguhkan ESDM: IMA, APBI, dan APNI Pastikan Anggotanya Aman

CNBC Indonesia

Published at

October 20, 2025 at 12:00 AM

10/20/25

2 Kabar Baik Hari ini: Harga Batu bara Naik, China Balik ke RI Lagi

CNBC Indonesia

Published at

October 20, 2025 at 12:00 AM

10/20/25

351 Kontainer Isi Batu Bara Ilegal Ditemukan, Negara Rugi Rp5,7 T

Secretariat's Address.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Secretariat's Email.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Website created by

Secretariat's Address.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Secretariat's Email.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Website created by

Secretariat's Address.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Secretariat's Email.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Website created by