TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU – Arah pembangunan Malinau mulai diarahkan dari ketergantungan sektor tambang menuju ekonomi berbasis pertanian.

Kepala Bappeda Litbang Malinau, Agustinus menyebut pergeseran ini muncul seiring penurunan kontribusi sektor tambang terhadap perekonomian daerah dalam dua tahun terakhir.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Malinau mencatat, kontribusi sektor pertambangan dan penggalian terhadap Produk Domestik Regional Bruto ( PDRB) turun dari 61,7 persen pada 2022 menjadi 56,9 persen pada 2024.

Dalam periode yang sama, sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan justru meningkat dari 7,4 persen menjadi 8,2 persen.

Agustinus menyebut arah pembangunan daerah kini difokuskan pada penguatan sektor produktif di luar tambang.

Langkah ini dilakukan untuk menyeimbangkan struktur ekonomi agar tidak bergantung pada sumber daya yang fluktuatif dan terbatas.

“Pertumbuhan ekonomi kita cenderung menurun karena sebagian besar pendapatan daerah masih bersumber dari tambang. Tapi kalau sektor tambang dikeluarkan dari perhitungan, ekonomi kita justru naik, terutama karena kontribusi pertanian,” ujarnya, Selasa (4/11/2025).

Ketergantungan terhadap tambang, menurutnya, dapat menimbulkan risiko ekonomi jangka panjang.

Karena itu, fondasi ekonomi baru tengah disiapkan melalui pengembangan pertanian sebagai penggerak utama daerah.

Sektor pertanian di Malinau memiliki potensi luas, mencakup subsektor pangan, perkebunan, dan perikanan.

Ketiganya dinilai mampu memperkuat ekonomi desa sekaligus meningkatkan kemandirian masyarakat.

“Pertanian bukan hanya soal pangan, di situ juga ada perkebunan dan perikanan yang bisa menopang ekonomi masyarakat. Ini yang sedang kami dorong,” katanya.

Pergeseran arah pembangunan tersebut sejalan dengan tren ekonomi daerah yang semakin beragam. BPS mencatat, sektor perdagangan dan konstruksi turut menunjukkan peningkatan kontribusi terhadap PDRB.

Di saat yang sama, Pemkab Malinau akan memperkuat infrastruktur dan kapasitas petani agar sektor pertanian tumbuh lebih produktif.

Strategi ini menjadi bagian dari upaya jangka panjang membangun ekonomi yang stabil dan berkelanjutan.