Bloomberg Technoz

Published at

August 13, 2025 at 12:00 AM

Kelesuan Industri Jadi Biang Kerok Serapan DMO Batubara Melambat

Bloomberg Technoz, Jakarta – Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI) menjelaskan turunnya permintaan dari sektor industri di Tanah Air menyebabkan realisasi wajib pasok domestik atau domestic market obligation (DMO) batu bara melambat pada semester I-2025.

Direktur Eksekutif APBI Gita Mahyarani mengatakan realisasi DMO batu bara paruh pertama tahun ini menurun sekitar 10% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Adapun, menurut data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) capaian DMO batu bara baru 104,6 juta ton pada semester I-2025 atau 43,63% dari target tahun ini sebanyak 239,7 juta ton.

"Hal tersebut dipengaruhi penurunan permintaan di sektor industri Tanah Air. Akan tetapi, memang ada banyak faktor penurunan dan lebih banyak kepada penyesuaian konsumsi di dalam negeri itu sendiri,” kata Gita melalui pesan singkat, Selasa (12/8/2025).

Realisasi DMO batu bara sampai dengan Juni 2025./dok. ESDM

Gita mencatat, hingga Mei 2025, DMO batu bara paling banyak diserap oleh sektor kelistrikan yakni untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).

Pemenuhan pasokan batu bara untuk kebutuhan kelistrikan tetap dijalankan penambang, meskipun harus menjual dengan harga DMO senilai US$70/ton di tengah peningkatan biaya produksi.

“Sekalipun dengan harga cap, tetapi mau tak mau ini harus dijalankan. Tentunya ini juga salah satu tantangan mengingat biaya produksi [pertambangan batu bara] yang kian meningkat,” ungkap Gita.

Tingkat Produksi

Adapun, Gita memandang penurunan penyerapan DMO batu bara pada paruh pertama tahun ini juga dipengaruhi tingkat produksi yang lebih rendah dari yang diantisipasi akibat penyerapan pasar dunia turun.

Mengutip Minerba One Data Indonesia (MODI), realisasi produksi batu bara semester I-2024 mencapai 406,06 juta ton, sementara semester I-2025 sebesar 357,60 juta ton. Dengan begitu, produksi batu bara tahun ini turun sekitar 11,94% dibanding 2024.

“Penurunan ini juga terkait dengan kondisi ekonomi yang terjadi dan menyebabkan penyerapan batu bara kurang. Produksi lebih rendah dari yang diantisipasi, karena penyerapan pasar dunia turun,” ujar Gita.

Walau demikian, APBI mencatat adanya peningkatan penyerapan DMO batu bara dari sektor industri tekstil hingga Mei. Akan tetapi, tidak diperinci berapa besaran kenaikan dan penyerapan batu bara tersebut.

“Di kebutuhan lain, ada sedikit peningkatan di industri tekstil,” kata dia.

Sekadar catatan, industri manufaktur Indonesia mengalami kontraksi empat bulan beruntun hingga Juli 2025. S&P Global melaporkan aktivitas manufaktur yang diukur dengan Purchasing Managers' Index (PMI) untuk periode Juli bertengger di zona kontraksi 49,2.

Berdasarkan laporan Kementerian ESDM, realisasi serapan domestik batu bara pada semester I-2025 yang masih rendah juga sejalan dengan capaian produksi batu bara yang belum lewat separuh dari target yang ditetapkan tahun ini.

Adapun, realisasi produksi batu bara sepanjang Januari sampai dengan Juni 2025 baru mencapai 357,6 juta ton atau sekitar 48,34% dari target yang ditetapkan sebesar 737,67 juta ton.

Sementara itu, porsi ekspor batu bara sampai dengan periode yang berakhir Juni 2025 telah mencapai 238 juta ton atau sekitar 32,18% dari keseluruhan produksi tahun ini.

Di sisi lain, Kementerian ESDM turut menyisihkan sebagian kecil batu bara sekitar 15 juta ton sampai akhir Juni 2025 sebagai stok nasional.

Adapun, realisasi kewajiban pemenuhan batu bara untuk kebutuhan dalam negeri atau DMO batu bara sepanjang 2024 mencapai mencapai 233 juta ton. Angka ini melebihi target DMO batu bara periode 2024 yang dipatok sejumlah 220 juta ton.

Berdasarkan data kinerja sektor ESDM periode 2024 yang diumumkan Senin (3/2/2025), ekspor batu bara sepanjang tahun lalu mencapai 555 juta ton. Angka ini meningkat dibandingkan dengan realisasi 2023 sebesar 518 juta ton.

Berbanding lurus, realisasi produksi batu bara pada 2024 mencapai 836 juta ton atau 117% dari target yang telah ditetapkan dalam rencana produksi tahun lalu sebanyak 710 juta ton. Untuk 2025, pemerintah menargetkan produksi batu bara nasional sejumlah 735 juta ton.

Source:

IDX Channel.com

Published at

August 13, 2025 at 12:00 AM

8/13/25

10 Emiten Batu Bara Paling Cuan di 2024, Siapa Saja?

CNBC Indonesia

Published at

August 13, 2025 at 12:00 AM

8/13/25

4 Perusahaan China Tertarik Ubah Batu Bara RI Jadi DME

Bloomberg Technoz

Published at

August 13, 2025 at 12:00 AM

8/13/25

5 Proyek Hilirisasi Bukit Asam (PTBA), Tak Cuma DME Batu Bara

Detik Kalimantan

Published at

August 13, 2025 at 12:00 AM

8/13/25

7 Provinsi Penghasil Batu Bara Indonesia, Terbesar di Kalimantan

Tribun Kaltim

Published at

August 13, 2025 at 12:00 AM

8/13/25

70 Persen Sumber Energi Indonesia Dipasok dari Kalimantan, Ekonomi dan Lingkungan Harus Seimbang

Secretariat's Address.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Secretariat's Email.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Website created by

Secretariat's Address.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Secretariat's Email.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Website created by

Secretariat's Address.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Secretariat's Email.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Website created by