Bloomberg
Published at
September 18, 2025 at 12:00 AM
Keberatan Tarif Royalti, BHP Tutup Tambang Batu Bara di Australia
Bloomberg, BHP Group Ltd. mengatakan akan menutup salah satu tambang batu baranya di Queensland dan memangkas sekitar 750 pekerjaan di seluruh divisi tersebut, dengan alasan royalti negara bagian yang tinggi dan kondisi pasar yang lemah yang membuat operasi bermargin rendah tidak berkelanjutan.
Tambang Saraji South yang dimiliki BHP dalam usaha patungan 50:50 dengan Mitsubishi Corp. akan ditempatkan dalam perawatan dan pemeliharaan mulai November, kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan pada Rabu (17/9/2025).
Aset lain dalam portofolio BHP-Mitsubishi Alliance (BMA) termasuk Peak Downs dan Caval Ridge tidak akan terpengaruh, tambah seorang juru bicara.
“Ini adalah keputusan yang diperlukan dalam menghadapi dampak gabungan dari royalti batu bara pemerintah Queensland yang tidak berkelanjutan dan kondisi pasar,” kata Presiden Aset BMA, Adam Lancey.
“Ketidakpastian yang ditimbulkan hal ini bagi masyarakat dan komunitas kami tidak dianggap enteng.”
Royalti batu bara kokas negara bagian Queensland dinaikkan pada 2022 untuk mengimbangi melonjaknya harga bahan pembuat baja tersebut, yang mencapai rekor tertinggi di tengah ketidakpastian atas kebijakan impor China dan ekspor Rusia.
Langkah ini menuai kritik dari perusahaan-perusahaan sumber daya, termasuk BHP yang berbasis di Melbourne, dan perusahaan tambang batu bara besar lainnya di kawasan tersebut, seperti Stanmore Resources Ltd. dan Coronado Global Resources Inc.
Pada saat yang sama, perusahaan tambang terbesar di dunia ini telah berupaya dalam beberapa tahun terakhir untuk beralih dari batu bara agar dapat beralih ke material transisi energi.
BHP menjual dua aset batu bara metalurgi kepada Whitehaven Coal Ltd. dengan nilai setidaknya US$3,2 miliar pada 2023, sehingga mengurangi jumlah aset batu bara dalam portofolio BMA menjadi lima termasuk Saraji.
BMA menyatakan bahwa tarif pajak dan royalti efektif di Queensland sebesar 67% dalam 12 bulan hingga Juni, meskipun harga batu bara kokas telah turun.
Meskipun bijih besi tetap menjadi pendorong pendapatan terbesar bagi BHP, tembaga dan kalium telah menjadi prioritas utama bagi grup tersebut, ujar CEO Mike Henry dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg TV bulan lalu.
Source:
Other Article
IDX Channel.com
Published at
10 Emiten Batu Bara Paling Cuan di 2024, Siapa Saja?
CNBC Indonesia
Published at
2 Kabar Baik Hari ini: Harga Batu bara Naik, China Balik ke RI Lagi
CNBC Indonesia
Published at
4 Perusahaan China Tertarik Ubah Batu Bara RI Jadi DME
Bloomberg Technoz
Published at
5 Proyek Hilirisasi Bukit Asam (PTBA), Tak Cuma DME Batu Bara
Detik Kalimantan
Published at