Kompas
Published at
April 30, 2025 at 12:00 AM
Jembatan Mahakam Kembali Dihantam Tongkang Batu Bara untuk ke-23 Kalinya, Ini Klarifikasi Pelindo
KOMPAS.com - PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Regional 4 Samarinda memberikan klarifikasi atas insiden tongkang yang menabrak Jembatan Mahakam, Sabtu (26/4/2025) malam.
Menurut Tim Humas Pelindo Regional 4 Samarinda, Ali Akbar, insiden tersebut terjadi di luar jam penggolongan kapal.
"Insiden terjadi sekitar pukul 23.00 WITA. Pada jam tersebut sudah tidak masuk dalam jam kegiatan penggolongan di Jembatan Mahakam," jelas Ali saat dikonfirmasi di Samarinda, Minggu.
Menurut Ali, tongkang milik PT SKA saat itu sedang melakukan olah gerak tambat untuk menunggu pelayanan penggolongan jembatan keesokan harinya.
Saat proses olah gerak, tali pengikat antara tugboat dan tongkang putus, sehingga tongkang hanyut terbawa arus ke arah bawah jembatan.
"Upaya penahanan yang dilakukan oleh tugboat tidak berhasil, sehingga kapal melaporkan kejadian ini kepada kepanduan Pelindo untuk meminta bantuan evakuasi," tambahnya.
Pelindo kemudian mengerahkan dua unit kapal tunda. Namun saat evakuasi berlangsung, tongkang sudah melewati kolong jembatan dan mendekati Jety Pertamina. Akhirnya, evakuasi berhasil dilakukan di dekat Masjid Jami' Darun Ni'mah, Karang Asam.
"Pelindo membantu evakuasi sebagai bentuk tanggung jawab atas keselamatan pelayaran dan perlindungan lingkungan maritim," tegas Ali.
Apa Tanggapan DPRD Kaltim terhadap Insiden Ini?
Anggota DPRD Kalimantan Timur, Sapto Setyo Pramono, menyatakan keprihatinannya atas insiden ini. Ia menegaskan bahwa seharusnya insiden serupa bisa dicegah mengingat telah ada Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1 Tahun 1989 yang mengatur zona steril di sekitar Jembatan Mahakam.
"Area steril itu 500 meter, dan 5 kilometer steril di kanan kirinya. Ini harus diperhatikan. Kalau sudah begini, ini sudah ranah pidana," kata Sapto.
Sapto meminta pertanggungjawaban dari Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) serta Pelindo atas insiden ini.
Ia juga telah berkoordinasi dengan Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) untuk segera menggelar rapat evaluasi.
"Saya minta rapat secepat-cepatnya besok. Semua pihak yang terlibat dalam lalu lintas penggolongan jembatan harus dipanggil," tegasnya.
Selain itu, Sapto mendesak agar aktivitas penggolongan jembatan ditutup sementara waktu demi mencegah terjadinya korban jiwa.
"Kita harus belajar dari insiden Jembatan Kutai Kartanegara. Jangan sampai ada korban lagi di Jembatan Mahakam I," lanjutnya.
Apa yang Ditemukan KSOP Samarinda di Lapangan? Kepala Bidang Keselamatan Berlayar, Patroli, dan Penjagaan KSOP Samarinda, Yudi Kusmiyanto, mengungkapkan bahwa insiden terjadi akibat putusnya tali penarik (towing) tongkang, yang menyebabkan ponton bermuatan batu bara terlepas dan menghantam bagian fender bulat di pilar keempat (P4) jembatan.
"Benturan itu merusak area safety fender yang berfungsi sebagai pelindung utama pilar jembatan," kata Yudi.
Tim dari KSOP Samarinda langsung berada di lokasi untuk melakukan peninjauan dan berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait.
Peninjauan lapangan juga dihadiri oleh anggota DPRD Kaltim Abdul Giaz dan Sapto Setyo Pramono, bersama dengan personel Polairud dan tim terkait lainnya.
Jembatann Mahakam I bukan pertama kali mengalami insiden tabrakan dengan kapal tongkang. Kejadian pada Sabtu (26/4/2025) ini tercatat sebagai insiden ke-23.
Sebelumnya, pada Minggu (16/2/2025), sebuah tongkang bermuatan kayu sengon juga menabrak fender pilar ketiga (P3) jembatan.
Jembatan Mahakam I memiliki sejarah panjang. Dibangun oleh PT Hutama Karya (Persero) pada 1982 dan diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 2 Agustus 1986, jembatan ini memiliki panjang 400 meter, lebar 10 meter, dan tinggi 5 meter, dengan desain bergaya Belanda menggunakan konstruksi baja.
Source:
Other Article
IDX Channel.com
Published at
10 Emiten Batu Bara Paling Cuan di 2024, Siapa Saja?
CNBC Indonesia
Published at
4 Perusahaan China Tertarik Ubah Batu Bara RI Jadi DME
CNBC Indonesia
Published at
Ada Aturan Baru Royalti Batu Bara, BUMI-Adaro Bisa Bernapas Lega
Reuters
Published at
Adani Enterprises fourth-quarter profit drops on coal trading weakness
Ekonomi
Published at