TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji memberikan apresiasi penuh pemerintah pusat dengan adanya Ibu Kota Nusantara (IKN) di Bumi Etam. 

Menurutnya, dengan adanya IKN ekonomi di Kaltim tumbuh pesat, terlebih pertumbuhan ekonomi yang pesat itu merupakan dari beberapa pergelaran event berskala nasional di Kaltim. 

Salah satunya event “Misi Dagang Strategis” Antarprovinsi Mei 2025 silam. 

“Kaltim sebagai jantung Ibu Kota Nusantara dan Jatim sebagai gerbangnya adalah kolaborasi strategis untuk menyongsong masa depan Indonesia,” kata Seno, Jumat (20/6/2025).

Dari kegiatan itu, lanjutnya, turut menghasilkan perjanjian kerja sama (PKS) antara enam perangkat daerah, 10 BUMD, empat asosiasi dari Provinsi Kaltim dan Jatim. 

“Dari transaksi tersebut, Jatim tercatat menjual produk senilai Rp598,95 miliar, membeli dari Kaltim Rp230,09 miliar dan menyepakati komitmen investasi sebesar Rp224,09 miliar,” jelasnya.

Komoditas yang diperdagangkan meliputi batubara, pakan ikan, makanan-minuman, fesyen, karkas ayam, olahan perikanan, serta komoditas investasi seperti crude palm oil (CPO) dan wood pallet.

Termasuk penandatanganan komitmen dagang antar pelaku usaha, salah satunya PT Matahari Sakti dari Surabaya yang menandatangani kesepakatan senilai Rp124 miliar per tahun dengan UD Novan Budidaya dari Kaltim untuk suplai pakan ikan.

Diberitakan sebelumnya, Pemprov Jatim telah menggelar 39 kali misi dagang dalam negeri dengan total komitmen transaksi mencapai Rp13,12 triliun, melibatkan 2.142 pelaku usaha.

Di tingkat global, Jatim juga aktif menjajaki pasar luar negeri seperti Arab Saudi, Malaysia, Hong Kong, dan Jepang, dengan potensi transaksi mencapai Rp1,6 triliun.

Dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen pada Triwulan I-2025, nilai ekspor mencapai USD 25,79 miliar, dan realisasi investasi Rp147,3 triliun pada tahun 2024, Jatim terus menunjukkan peran sentral dalam penguatan ekonomi nasional.

“Harapan kami, misi dagang ini memperkuat kerjasama antar wilayah dan mendorong kita semua bangga membeli serta memakai produk buatan dalam negeri,” tandasnya.

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa saat itu juga menyampaikan, capaian transaksi ini adalah buah dari kepercayaan antar daerah dan dorongan kuat untuk memperkuat pasar dalam negeri di tengah dinamika ekonomi global.

Tentunya ini menjadi bukti nyata bahwa produk Jatim memiliki daya saing tinggi dan semua pihak berkomitmen menguatkan kemandirian ekonomi nasional. (*)