Bloomberg Technoz
Published at
June 18, 2025 at 12:00 AM
Investasi Rp48 T, Anthoni Salim Masuk Bisnis Pembangkit Listrik
Bloomberg Technoz, Jakarta - Gallant Venture Ltd. melalui anak usahanya yang sepenuhnya dimiliki, PT Batamindo Investment Cakrawala (PT BIC), resmi mengumumkan rencana investasi besar di sektor ketenagalistrikan.
Perusahaan milik Konglomerat Salim Grup ini akan membangun proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) senilai US$2,7 hingga US$3 miliar atau setara Rp43 triliun hingga Rp48 triliun.
Executive Director and Company Secretary Gallant Venture, Choo Kok Kiong mengatakan investasi ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang perusahaan dalam menjawab kebutuhan energi yang terus meningkat, terutama di kawasan industri Batam dan Bintan yang menjadi basis bisnis utama grup.
Dia juga menjelaskan bahwa lonjakan aktivitas industri, khususnya di sektor digital dan pusat data, telah memicu tekanan pada infrastruktur energi di Batam.
“Margin cadangan listrik di Batam saat ini tidak mencukupi. Ini menyebabkan keterlambatan penyediaan energi bagi investor baru,” kata Choo dalam keterangan resmi, dikutip Senin (16/6/2025).
PT BIC, pengelola Kawasan Industri Batamindo seluas 320 hektare, akan mengembangkan fasilitas pembangkit listrik dalam dua tahap. Fase pertama mencakup pembangunan tiga unit pembangkit batu bara superkritis berkapasitas masing-masing 350 MW beserta infrastruktur pendukung, yang akan membentuk bagian dari kompleks 2 GW di Pulau Setokok, Batam. Nilai investasi untuk tahap ini diperkirakan mencapai US$1,5 miliar.
Sementara itu, fase kedua meliputi pembangunan dua unit tambahan pembangkit batu bara berkapasitas 600 MW, pembangkit listrik tenaga surya sebesar 400 MW, serta instalasi kabel bawah laut yang menghubungkan pasokan listrik ke fasilitas grup di Batam, Bintan, dan Bulan. Estimasi nilai investasi fase kedua berkisar US$1,2 hingga US$1,5 miliar.
Proyek ini sekaligus menandai langkah Grup Salim memperluas portofolio bisnisnya ke sektor energi melalui pembangunan PLTU dan PLTS. Keterlibatan Grup Salim dalam proyek ini tak lepas dari kepemilikannya atas Gallant Venture.
Berdasarkan data pemegang saham per 18 Maret 2025, Anthoni Salim menggenggam 73,11% saham Gallant Venture (GV) melalui sejumlah entitas, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Entitas tersebut meliputi Parallax Holdings Limited (PHL) yang secara langsung menggenggam 53,76% saham GV, River Point Venture Limited dengan kepemilikan langsung sebesar 12,3%, serta Dornier Profits Limited yang memiliki total 53,76% saham, terdiri dari kepemilikan langsung dan tidak langsung. Selain itu, Parallax Venture Partners XXX Ltd (PVP) memiliki 12,03% saham secara tidak langsung, dan River Point sebesar 7,27% saham secara tidak langsung.
Manajemen GV juga menyebut bahwa Anthoni Salim dianggap memiliki kepentingan atas saham yang dimiliki oleh PHL, PVP, River Point, dan Dornier, serta atas 3.106.688 saham milik PT Elitindo Cintralestari.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan GV pada 28 April lalu, pemegang saham sepakat mengangkat kembali Axton Salim, putra pertama Anthoni Salim, sebagai direktur. Axton juga telah menyatakan kesediaannya untuk melanjutkan masa jabatan.
Grup Salim sendiri diketahui telah menjadi pemegang saham GV sejak sebelum perusahaan melakukan penawaran umum perdana (IPO). Informasi ini tertuang dalam prospektus yang diterbitkan saat IPO di Bursa Singapura.
Dalam dokumen tersebut disebutkan bahwa PT HR, bagian dari Grup Salim, memiliki 22,07% saham GV. Selain itu, PVP XXX, entitas dengan kepentingan dari Grup Parallax dan Grup Salim, menguasai 37,64% saham. Adapun SembPark Holdings yang merupakan bagian dari Grup SCI menggenggam 26,84% saham, sementara Ascendas dari Grup Ascendas menguasai 7,32% saham GV.
“Per tanggal prospektus ini, kepemilikan saham yang telah diterbitkan oleh perusahaan kami sebagian besar dipegang oleh beberapa pihak utama,” tulis manajemen, dikutip Senin (16/6/2025).
(dhf)
Source:
Other Article
IDX Channel.com
Published at
10 Emiten Batu Bara Paling Cuan di 2024, Siapa Saja?
CNBC Indonesia
Published at
4 Perusahaan China Tertarik Ubah Batu Bara RI Jadi DME
Detik Kalimantan
Published at
7 Provinsi Penghasil Batu Bara Indonesia, Terbesar di Kalimantan
CNBC Indonesia
Published at
Ada Aturan Baru Royalti Batu Bara, BUMI-Adaro Bisa Bernapas Lega
Bloomberg Technoz
Published at