Valid News

Published at

May 30, 2025 at 12:00 AM

Indonesia Kebanjiran Batu Bara Kalori Rendah, ESDM: Cocok Untuk DME

JAKARTA - Direktur Pembinaan Pengusahaan Batu Bara Ditjen Mineral dan Batu Bara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Surya Herjuna menyebut batu bara berkalori rendah saat ini mendominasi dari total cadangan yang ada.

Tak tanggung-tanggung, lebih dari 70% cadangan batu bara Indonesia hanya punya tingkat kalori di bawah 4.200 kcal/GAR. Sedangkan batu bara dengan kalori 6.000 kcal/GAR hanya sekitar 5% dari cadangan yang ada.

Dari kondisi tersebut, pemerintah menilai sudah selayaknya pengembangan proyek gasifikasi batu bara menjadi Dimethyl Ether kembali dijalankan (DME). Pasalnya, batu bara dengan tingkat kalori sekitar 3.000 kcal/GAR-4.000 kcal/GAR sangat cocok untuk proyek tersebut.

"Dengan cadangan kita yang ada sekarang banyak di kalori 3.000-4.000, kami berharap sebenarnya pengembangan realisasi untuk DME itu bisa digalakkan, terutama untuk kalori-kalori 3.000 yang masih banyak cadangannya, hampir 73%," jelas Surya dalam sebuah sesi Focus Group Discussion (FGD) di Jakarta, Rabu (28/5).

Kementerian ESDM menilai, batu bara berkalori rendah lebih baik dimanfaatkan untuk proyek hilirisasi, dalam hal ini gasifikasi coal to DME. Dengan begitu, batu bara bisa lebih dioptimalkan untuk menjadi substitusi Liquified Petroleum Gas (LPG).

"Kalau kita bisa lebih optimalkan untuk hilirisasi DME ini bisa menggantikan gas dan lain-lain. Artinya, bisa membantu pemerintah dalam kemandirian energi, terutama untuk memenuhi kebutuhan gas," tambah dia.

Menurut Surya, keuntungan yang didapat dari menjual batu bara berkalori rendah akan sangat kecil jika dibandingkan dengan mengolahnya terlebih dahulu menjadi DME.

"Karena kalau hanya 3.000-4.000 itu dijual saya kira juga nilai ekonominya mungkin lebih rendah kalau kita bisa dihilirisasikan. Sekarang memang kita lagi genjot untuk proyek hilirisasi ini di luar yang sekarang teman-teman PKP2B sudah jadi mandatori," katanya.

Di lain sisi, dirinya tak menampik masih banyak perdebatan dan pro-kontra soal gasifikasi coal to DME. Selain faktor keekonomian, pro dan kontra juga timbul dari asumsi emisi karbon yang tetap dihasilkan dari proyek gasifikasi.

Tetapi, Surya menegaskan perkara emisi karbon masih bisa diakali dengan teknologi yang saat ini tengah berkembang, yakni penangkapan dan penyimpanan karbon atau penangkapan, penyimpanan, dan pemanfaatan karbon (CCS/CCUS).

"Minimal itu bisa lebih kecil dibanding membakar batu bara secara langsung. Ada teknologi yang banyak sudah kita ketahui. Tapi minimal itu bisa kita coba diskusikan, kita cari kajiannya supaya teknologi itu bisa kita laksanakan," jabar dia.

Karena itu selain mengembangkan dan menentukan lokasi gasifikasi, pemerintah sudah meluncurkan beberapa regulasi pendukung untuk proyek tersebut. Bahkan, saat ini tengah disiapkan insentif bagi para investor yang akan menanamkan modalnya untuk gasifikasi coal to DME.

"Insentif-insentif terkait perizinan, tax allowance, dan lain-lain juga sudah kita siapkan. Jadi, pemerintah terus mendorong agar kita bisa menyelesaikan proyek hilirisasi selesai lebih cepat supaya dapat tambahan energi yang lebih baik daripada kita membakar batu bara secara langsung," tandas Surya Herjuna.

Source:

IDX Channel.com

Published at

May 30, 2025 at 12:00 AM

5/30/25

10 Emiten Batu Bara Paling Cuan di 2024, Siapa Saja?

CNBC Indonesia

Published at

May 30, 2025 at 12:00 AM

5/30/25

4 Perusahaan China Tertarik Ubah Batu Bara RI Jadi DME

CNBC Indonesia

Published at

May 30, 2025 at 12:00 AM

5/30/25

Ada Aturan Baru Royalti Batu Bara, BUMI-Adaro Bisa Bernapas Lega

Bloomberg Technoz

Published at

May 30, 2025 at 12:00 AM

5/30/25

Ada Donald Trump di Balik Kenaikan Harga Batu Bara

Kontan

Published at

May 30, 2025 at 12:00 AM

5/30/25

Ada Rencana Pemberian Insentif Hilirisasi, Emiten Batubara Berpotensi Diuntungkan

Secretariat's Address.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Secretariat's Email.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Website created by

Secretariat's Address.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Secretariat's Email.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Website created by

Secretariat's Address.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Secretariat's Email.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Website created by