Bisnis
Published at
September 15, 2025 at 12:00 AM
Indo Tambangraya (ITMG) Melihat Gelagat Harga Batu Bara Stabil hingga Akhir 2025
Bisnis.com, JAKARTA — Emiten penambang batu bara, PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) melihat gelagat harga batu bara stabil sampai akhir 2025. Direktur Indo Tambangraya Megah Yulius Kurniawan Gozali menjelaskan terdapat beberapa penanda yang mendukung pergerakan harga batu bara yang stabil pada sisa tahun ini. D
ia menyebut ada kenaikan permintaan dari beberapa negara di Asia. “Seperti China, Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan,” kata Yulius belum lama ini. Di sisi lain, ITMG melihat dari sisi pasokan, produksi batu bara Indonesia masih cukup tinggi. Dia mengakui ada beberapa tambang yang menurun tingkat produksinya karena curah hujan tinggi.
Namun, secara umum, pasokan masih kokoh sehingga membuat harga emas hitam stabil. “Walaupun demand tumbuh, berkembang, karena suplai masih cukup banyak, kami hanya melihat bahwa harga masih akan stabil di level-level sekarang,” ujarnya. Adapun berdasarkan data Barchart, harga batu bara ICI Newcastle dengan kontrak terbanyak, yaitu pada November 2025 mencapai US$102,85 per ton.
Ekspektasi terhadap harga batu bara yang stabil ini akan berhubungan erat dengan kinerja keuangan perusahaan. Seperti ketahui, kinerja keuangan perusahaan hingga semester I/2025 terseret penurunan harga. ITMG mencatatkan volume penjualan meningkat 8% secara tahunan.
Akan tetapi, pendapatan perseroan turun 12,4% menjadi US$919,4 juta pada semester I/2025. Penurunan pendapatan dipengaruhi oleh turunnya rata-rata harga jual (average selling price/ASP) batu bara sebesar 19%, dari US$97 per ton pada 6 bulan 2024 menjadi US$78 per ton pada 6 bulan pertama 2025. Hal ini seiring dengan harga acuan batu bara yang melemah, terutama Indonesia Coal Index (ICI).
“Pendapatan turun 12% YoY, terutama disebabkan penurunan harga jual rata-rata,” kata manajemen ITMG. ITMG juga diketahui mencatatkan ekspor ke negara baru, yaitu Korea Selatan sebesar US$14,5 juta, dan ke wilayah baru Eropa sebesar US$15,8 juta pada semester I/2025. Sebelumnya, ITMG tidak mencatatkan penjualan ekspor ke dua wilayah tersebut pada periode yang sama tahun lalu.
Secara geografis, ekspor batu bara terbesar ITMG adalah menuju China sebesar US$243,2 juta. Meski demikian, jumlah ini turun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu dengan jumlah ekspor sebesar US$361,9 juta.
Source:
Other Article
IDX Channel.com
Published at
10 Emiten Batu Bara Paling Cuan di 2024, Siapa Saja?
CNBC Indonesia
Published at
2 Kabar Baik Hari ini: Harga Batu bara Naik, China Balik ke RI Lagi
CNBC Indonesia
Published at
4 Perusahaan China Tertarik Ubah Batu Bara RI Jadi DME
Bloomberg Technoz
Published at
5 Proyek Hilirisasi Bukit Asam (PTBA), Tak Cuma DME Batu Bara
Detik Kalimantan
Published at