Bloomberg Technoz
Published at
September 11, 2025 at 12:00 AM
Impor Batu Bara China & India Susut, ITMG Bidik Pasar Baru
Bloomberg Technoz, Jakarta - PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) tengah mengkaji pasar ekspor baru di kawasan Asia menyusul permintaan batu bara yang melemah dari China dan India.
Direktur ITMG Junius Prakasa Darmawan mengatakan kajian itu dilakukan untuk menjaga kinerja produksi dan penjualan perseroan di tengah pelemahan permintaan dari 2 importir batu bara raksasa dunia tersebut.
“Kita juga mencoba mengeksplorasi pasar-pasar potensial lainnya di Asia,” kata Junius saat public expose, Rabu (10/9/2025).
Adapun, ITMG tetap mematok target produksi ambisius mencapai 20,8 juta ton sampai dengan 21,9 juta ton sepanjang tahun ini.
Sementara itu, ITMG menargetkan penjualan batu bara tahun ini mencapai 26,3 juta ton sampai dengan 27,4 juta ton. Sampai dengan semester I-2025, penjualan ekspor batu bara ITMG telah mencapai 11,7 juta ton.
China dan India mengambil porsi ekspor masing-masing sebesar 1,8 juta ton dan 0,8 juta ton untuk batu bara ITMG. Sementara itu, Jepang mengambil porsi 1 juta ton.
Adapun, ITMG turut mengalokasikan 1,3 juta ton batu bara untuk pasar di Indonesia. Beberapa ekspor jumlah kecil menyasar pada pasar Filipina, Taiwan, Hong Kong, Korea, Thailand, Bangladesh dan Eropa.
Di sisi lain, Junius mengatakan, kinerja perseroan turut tertekan oleh pelemahan harga rata-rata jual batu bara sepanjang tahun ini.
“Paruh pertama 2024, kita masih mencatatkan harga jual rata-rata sebesar US$96 per ton, namun tahun ini menurun menjadi sebesar US$78 per ton,” kata dia.
Seiring dengan koreksi harga jual batu bara itu, ITMG mencatatkan pelemahan laba mencapai 29,51% sepanjang semester I-2025. Emiten batu bara yang dikendalikan grup Banpu itu mencatat laba sebesar US90,98 juta, lebih rendah dari periode tahun sebelumnya di angka US$129,07 juta.
Adapun, pelemahan laba sejalan dengan penurunan pendapatan bersih sebesar 12,40% menjadi US$919,42 juta dari sebelumnya US$1,05 miliar pada semester I-2024.
Mayoritas pendapatan berasal dari penjualan batu bara ke pihak ketiga senilai US$897,16 juta. Selain itu, perusahaan juga mencatat penjualan ke pihak berelasi sebesar US$10,77 juta serta pendapatan jasa ke pihak ketiga senilai US$2,26 juta.
Meskipun pendapatan menyusut, ITMG berhasil menekan beberapa pos beban. Beban pokok pendapatan tercatat US$694,70 juta atau turun 10,28% dari US$774,29 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya. Beban penjualan juga terkoreksi 2,31% menjadi US$81,16 juta.
Hingga 30 Juni 2025, total aset ITMG mencapai US$2,39 miliar, sedikit menurun 0,83% dibandingkan posisi akhir 2024 sebesar US$2,41 miliar. Sementara itu, liabilitas tercatat US$516,38 juta dan ekuitas US$1,87 miliar.
Source:
Other Article
IDX Channel.com
Published at
10 Emiten Batu Bara Paling Cuan di 2024, Siapa Saja?
CNBC Indonesia
Published at
2 Kabar Baik Hari ini: Harga Batu bara Naik, China Balik ke RI Lagi
CNBC Indonesia
Published at
4 Perusahaan China Tertarik Ubah Batu Bara RI Jadi DME
Bloomberg Technoz
Published at
5 Proyek Hilirisasi Bukit Asam (PTBA), Tak Cuma DME Batu Bara
Detik Kalimantan
Published at