Bloomberg Technoz

Published at

May 9, 2025 at 12:00 AM

Imbas Titah Putin, Batu Bara Rusia Kini Ancam Ekspor RI ke China

Bloomberg Technoz, Jakarta – Manuver Presiden Vladimir Putin untuk mempererat hubungan dengan China di tengah deraan sanksi Barat dinilai memicu gelombang batu bara Rusia ke Negeri Panda, yang mengancam pangsa pasar ekspor Indonesia.

Menurut data International Energy Forum (IEF), ekspor batu bara Rusia ke China menembus 76 juta ton pada Januari—Februari 2025, rekor tertinggi dalam 4 tahun terakhir periode yang sama.

Vice President, Head of Marketing, Strategy and Planning PT Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi mengatakan komitmen ekspor batu bara Rusia ke China merupakan bagian dari target pengangkutan kargo sebesar 180 juta ton ke Timur, sesuai instruksi Putin.

“Beberapa faktor pendorong ekspor batu bara Rusia ini di antaranya; pertama, sanksi internasional terhadap Rusia. Kedua, hubungan energi Rusia dan China dan juga harga batu bara yang lebih kompetitif,” ujarnya saat dihubungi, Rabu (7/5/2025). 

Audi berpandangan fenomena lonjakan impor batu bara Rusia oleh China tersebut turut berdampak pada ekspor si batu hitam Indonesia.

Hal itu terindikasi dari data Badan Pusat Statistik (BPS) pada kuartal I-2025 yang memperlihatkan penurunan nilai ekspor batu bara sebesar 17,83% year on year (yoy) menjadi US$6,22 miliar. Periode yang sama, volume ekspor batu bara juga turun 4,34% yoy menjadi 91,97 juta ton.

Selain akibat persaingan ketat dengan batu bara Rusia di pasar China, Audi menilai kebijakan harga batu bara acuan (HBA) yang diterapkan sebagai harga minimum dalam transaksi ekspor turut memperberat kinerja penjualan batu bara ke China.

“Terlebih, sebelumnya ada penolakan dari China yang lebih memilih indeks harga yang lebih fleksibel,” ujarnya.

Per April 2025, HBA periode kedua ditetapkan sebesar US$120,20/ton untuk kalor 6.322 kcal/kg GAR. Nilai tersebut jauh berada di atas harga batubara global, seperti Newcastle Coal yang sebesar US$97,5 per ton.

HBA Indonesia bahkan jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan harga batu bara Rusia FOB Baltik (6.000 kcal/kg NAR) yang hanya US$63—US$66 per ton dan batubara steam (5.500 kcal/kg) yang hanya US$100 per ton.

“Sehingga hal ini yang mendorong kekhawatiran terjadi penurunan ekspor batu  bara Indonesia ke China,” kata Audi.

Persaingan Ketat

Dihubungi terpisah, Plt Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI) Gita Mahyarani membenarkan ekspor batu bara tidak hanya diadang oleh faktor permintaan dari pasar utama—seperti China dan India — yang kian tergerus.

Namun, penambang kini dihadapkan pada persaingan dari Rusia yang makin agresif masuk ke pasar Asia setelah Moskwa dilarang mengekspor ke Eropa. Negeri Beruang Merah disebut kian getol memasok ke China, yang selama ini menjadi pasar andalan batu bara RI.

“Rusia menawarkan harga lebih kompetitif, memperketat persaingan dengan batu bara Indonesia,” ujarnya.

Untuk diketahui, pada Maret, impor batu bara Rusia oleh China naik 6% secara anual menjadi 7,33 juta ton. Namun, China juga menaikkan pembelian batu bara dari pemasok lain seperti Australia dan Mongolia. Adapun, Indonesia masih menjadi penyuplai utama batu bara ke Negeri Panda.

Tidak hanya itu, masalah geopolitik global dan perang tarif Amerika Serikat (AS)-China makin menambah ketidakpastian bagi pasar komoditas batu bara.

“Banyak pembeli menahan diri dan mengambil posisi wait and see terhadap kontrak pembelian baru,” terang Gita.

Hal ini menjadi salah satu alasan di balik turunnya kinerja ekspor batu bara Indonesia pada kuartal I-2025, yang merefleksikan adanya tekanan nyata dari sisi permintaan global dan kompetisi pasar.

Kendati demikian, Gita mengatakan Indonesia masih memiliki celah untuk bisa memacu ekspor ke Asia Selatan dan Asia Tenggara, yang masih membutuhkan batu bara sebagai bagian dari bauran energi mereka.

“Meski tidak bisa sepenuhnya menggantikan porsi ekspor ke China atau India,” kata Gita.

(wdh)

Source:

IDX Channel.com

Published at

May 9, 2025 at 12:00 AM

5/9/25

10 Emiten Batu Bara Paling Cuan di 2024, Siapa Saja?

CNBC Indonesia

Published at

May 9, 2025 at 12:00 AM

5/9/25

4 Perusahaan China Tertarik Ubah Batu Bara RI Jadi DME

CNBC Indonesia

Published at

May 9, 2025 at 12:00 AM

5/9/25

Ada Aturan Baru Royalti Batu Bara, BUMI-Adaro Bisa Bernapas Lega

Reuters

Published at

May 9, 2025 at 12:00 AM

5/9/25

Adani Enterprises fourth-quarter profit drops on coal trading weakness

Ekonomi

Published at

May 9, 2025 at 12:00 AM

5/9/25

Adaro, Arutmin Cs Segera Dikenai Tarif Baru Royalti Batu Bara, Ini Besarannya

Secretariat's Address.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Secretariat's Email.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Website created by

Secretariat's Address.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Secretariat's Email.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Website created by

Secretariat's Address.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Secretariat's Email.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Website created by