KUMPARAN
Published at
October 29, 2025 at 12:00 AM
Harga Minyak Melemah karena OPEC, CPO dan Batu Bara Jadi Komoditas Pemenang
Harga minyak mentah dunia ditutup sedikit melemah pada Senin (27/10). Penurunan ini terjadi karena rencana OPEC untuk kembali menaikkan produksi minyak. Hal ini menekan sentimen positif dari harapan tercapainya kesepakatan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China serta sanksi baru yang dijatuhkan AS terhadap Rusia.
Dikutip dari Reuters, Selasa (28/10) harga minyak mentah Brent turun sekitar 32 sen atau hampir 0,5 persen menjadi USD 65,62 per barel. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 19 sen atau 0,3 persen menjadi USD 61,31 per barel. Kedua kontrak sempat turun sekitar 1 persen pada awal perdagangan.
Delapan negara anggota OPEC+ cenderung sepakat untuk kembali menaikkan produksi minyak secara moderat pada Desember. Selain itu, terdapat dorongan Arab Saudi untuk merebut kembali pangsa pasar.
Dari sisi sentimen perang dagang, Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping dijadwalkan bertemu pada Kamis (30/10) untuk memutuskan langkah yang bisa menunda tarif AS yang lebih tinggi dan pembatasan ekspor rare earth dari China. Hal ini meredakan kekhawatiran pasar terhadap perang dagang.
“Harga minyak sedang mengambil jeda setelah reli tajam pekan lalu karena Presiden Trump akan bertemu Presiden Xi untuk negosiasi perdagangan pada Kamis guna menyelesaikan sebagian besar perbedaan,” kata Dennis Kissler, Wakil Presiden Senior Perdagangan di BOK Financial.
Selain itu, kekhawatiran akan lemahnya permintaan turut menekan pasar. Harga Brent bahkan sempat menyentuh level terendah sejak Mei awal bulan ini. Namun, sanksi baru AS terhadap Rusia dan permintaan AS yang lebih kuat dari perkiraan membantu menahan penurunan harga.
“Harapan bagi pihak yang optimistis adalah konsumsi AS terus membaik. Jika tidak, penurunan harga yang terlihat sejauh ini kemungkinan akan berlanjut,” ujar Chris Beauchamp, Kepala Analis Pasar di IG Bank.
CPO
Dikutip dari laman resmi Barchart, harga CPO untuk kontrak Desember mengalami kenaikan sebesar 0,11 persen. Dengan begitu, harga CPO berada di level MYR 4.359 per ton.
Batu Bara
Sejumlah kapal tongkang bermuatan batu bara melintas perairan Sungai Mahakam di Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu (6/11/2024). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTOzoom-in-white
Selain itu, harga batu bara berjangka Newcastle juga mengalami kenaikan. Berdasarkan data dari Barchart, harga batu bara untuk kontrak November naik 0,70 persen ke level USD 108,50 per ton.
Nikel
Sementara itu, harga nikel justru mengalami penurunan. Berdasarkan data dari London Metal Exchange, harga nikel turun 0,01 persen ke level USD 15.361 per ton.
Timah
Harga timah mengalami kenaikan sebesar 0,47 persen. Berdasarkan data dari London Metal Exchange, saat ini harga timah ada pada level USD 35.970 per ton.
Source:
Other Article
Bisnis Indonesia
Published at
10 dari 190 Izin Tambang yang Dibekukan Sudah Bayar Jaminan Reklamasi
IDX Channel.com
Published at
10 Emiten Batu Bara Paling Cuan di 2024, Siapa Saja?
Kontan
Published at
190 IUP Ditangguhkan ESDM: IMA, APBI, dan APNI Pastikan Anggotanya Aman
CNBC Indonesia
Published at
190 Izin Tambang Ditangguhkan, Dirjen Minerba Beberkan Alasannya
CNBC Indonesia
Published at