Investor Daily
Published at
June 25, 2025 at 12:00 AM
Harga Batu Bara Terjun, Stok India Berlimpah dan Geopolitik Timur Tengah Mereda
JAKARTA, investor.id – Harga batu bara terjun pada Selasa (24/6/2025). Pelemahan itu terjadi karena stok di India berlimpah dan ketegangan geopolitik di Timur Tengah mereda.
Harga batu bara Newcastle untuk Juni 2025 jatuh US$ 0,65 menjadi US$ 106,6 per ton. Sedangkan harga batu bara Newcastle Juli 2025 anjlok US$ 3,05 menjadi US$ 109,9 per ton, dan Agustus 2025 terkoreksi US$ 2,6 menjadi US$ 111,6 per ton.
Sementara itu, harga batu bara Rotterdam untuk Juni 2025 turun US$ 0,95 menjadi US$ 103,5. Sedangkan, Juli 2025 terpangkas US$ 4,8 menjadi US$ 103,15. Sementara pada Agustus 2025 jatuh US$ 5 menjadi US$ 103,65.
Dikutip daru Reuters, India mencatatkan rekor tertinggi stok batu bara di pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), yakni sebesar 58,25 juta ton, cukup untuk memenuhi kebutuhan selama 25 hari.
Pemerintah India menyampaikan kabar ini pada Selasa (24/6/2025), sebagai bagian dari upaya memperkuat ketahanan energi menjelang musim hujan yang rawan mengganggu aktivitas tambang dan distribusi batu bara.
Langkah ini sejalan dengan strategi pemerintah untuk mengamankan pasokan energi nasional saat permintaan listrik terus meningkat.
India, sebagai konsumen batu bara terbesar kedua di dunia, terus meningkatkan produksi domestik guna mengurangi ketergantungan terhadap impor. Pencapaian stok batu bara ini juga mendukung rencana jangka panjang India untuk menambah kapasitas pembangkit listrik tenaga batu bara sebesar 80 gigawatt (GW) hingga tahun 2031–2032.
Di sisi lain, negara ini tetap berkomitmen mengejar target 500 GW kapasitas energi non-fosil pada tahun 2030.
Impor India Turun
Menurut data dari konsultan komoditas BigMint, impor batu bara termal India turun 8% secara tahunan pada tahun fiskal 2024–2025, menjadi sekitar 169 juta ton, didorong oleh rekor produksi dalam negeri dan penurunan penggunaan campuran batu bara impor.
Adapun berdasarkan data dari Grid India, pangsa batu bara dalam bauran energi India turun menjadi 70,7% pada Mei 2025, lebih rendah dari 74,0% pada Mei tahun lalu. Ini menjadi level terendah sejak Juni 2022, mencerminkan peningkatan kontribusi energi terbarukan dalam sistem kelistrikan negara tersebut.
Tidak hanya itu, pelemahan harga batu bara terjadi seiring anjloknya harga minyak. Hal itu terjadi seiring meredanya ketegangan geopolitik setelah tercapainya gencatan senjata antara Iran dan Israel. Pelaku pasar menilai risiko gangguan pasokan dari Timur Tengah mulai mereda.
Trump mengumumkan gencatan senjata resmi antara Israel dan Iran, meski sempat terguncang ketika kedua pihak saling menuduh melakukan pelanggaran. Dalam pernyataan terbaru, Trump menegur keras Israel dan menyebut bahwa dirinya ‘tidak senang’ jika serangan ke Iran terus dilanjutkan.
Source:
Other Article
IDX Channel.com
Published at
10 Emiten Batu Bara Paling Cuan di 2024, Siapa Saja?
CNBC Indonesia
Published at
4 Perusahaan China Tertarik Ubah Batu Bara RI Jadi DME
Detik Kalimantan
Published at
7 Provinsi Penghasil Batu Bara Indonesia, Terbesar di Kalimantan
CNBC Indonesia
Published at
Ada Aturan Baru Royalti Batu Bara, BUMI-Adaro Bisa Bernapas Lega
Bloomberg Technoz
Published at