Bloomberg Technoz
Published at
December 9, 2025 at 12:00 AM
Harga Batu Bara PLTU China Stagnan di US$95 per Ton Tahun Depan
Bloomberg, Harga acuan jangka panjang untuk batu bara pembangkit listrik di China pada 2026 ditetapkan sama dengan tahun ini, menurut para pedagang yang mengetahui hal tersebut.
Penambang dan perusahaan utilitas sepakat pada harga 675 yuan atau sekitar US$95 per ton, kata para trader yang meminta identitasnya dirahasiakan karena membahas informasi sensitif.
Tarif ini digunakan untuk menentukan harga batu bara yang dijual ke pembangkit listrik dalam kontrak tahunan, sekitar tiga perempat dari total pembelian mereka, dan juga memengaruhi perdagangan di pasar spot.
Harga batu bara termal China telah turun tajam dari puncaknya pada akhir 2022 setelah pemerintah mendorong peningkatan produksi domestik dan impor guna mencegah terulangnya krisis listrik yang pernah mengganggu ekonomi ketika negara itu keluar dari pandemi Covid-19.
Meski harga melemah, produksi dalam negeri tetap berada di dekat level tertinggi sepanjang masa.
Harga acuan di Pelabuhan Qinhuangdao sempat turun hingga 610 yuan per ton pada pertengahan tahun ini, namun kemudian pulih ke atas 800 yuan setelah inspeksi keselamatan yang lebih ketat menekan output dan cuaca Oktober yang sangat hangat meningkatkan penggunaan pendingin udara.
Harga kembali melemah pada pekan yang berakhir 1 Desember, pergerakan yang jarang terjadi pada periode ini, menandakan permintaan yang lemah menjelang musim dingin.
Batu bara, bahan bakar fosil paling kotor di dunia, masih menyumbang sekitar 56% pembangkitan listrik China, menurut BloombergNEF, turun dari 75% dua dekade lalu.
Meski kapasitas angin dan surya meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir, Beijing tetap memandang batu bara sebagai penopang penting bagi energi terbarukan yang bersifat intermiten.
Harga batu bara diperkirakan dapat naik tipis tahun depan menjadi sekitar 750 hingga 850 yuan per ton, menurut catatan pialang Cinda Securities Co. pada Jumat.
Perluasan kapasitas pembangkit listrik berbahan bakar batu bara diperkirakan masih akan berlanjut dalam satu hingga tiga tahun ke depan, sebelum kemudian memasuki periode plateau yang panjang setelah China mencapai puncak emisi pada 2030, menurut laporan tersebut.
Harga acuan jangka panjang kini mencakup indeks dari sejumlah pusat penambangan utama untuk pertama kalinya, menurut Asosiasi Transportasi dan Distribusi Batu Bara China.
Langkah ini memungkinkan kontrak tahunan lebih fleksibel dan dapat menyimpang lebih jauh dari harga acuan, kata mereka.
Source:
Other Article
Liputan 6
Published at
1,76 Juta Metrik Ton Batu Bara Disebar ke 4 PLTU Jaga Listrik di Jawa Tak Padam
Bisnis Indonesia
Published at
10 dari 190 Izin Tambang yang Dibekukan Sudah Bayar Jaminan Reklamasi
IDX Channel.com
Published at
10 Emiten Batu Bara Paling Cuan di 2024, Siapa Saja?
METRO
Published at
10 Negara Pengguna Bahan Bakar Fosil Terbesar di Dunia
CNBC Indonesia
Published at