INVESTOR.ID
Published at
October 20, 2025 at 12:00 AM
Harga Batu Bara Menguat, Ditopang Kabar dari China
JAKARTA, investor.id – Harga batu bara mayoritas menguat pada Kamis (16/10/2025). Penguatan ini ditopang harga batu bara di China mulai merangkak naik di tengah cuaca yang semakin tidak menentu dan langkah pemerintah memperketat pengawasan tambang.
Harga batu bara Newcastle untuk Oktober 2025 jatuh US$ 1,25 menjadi US$ 104,6 per ton. Sedangkan harga batu bara Newcastle November 2025 menguat US$ 0,4 menjadi US$ 108,4. Sementara Desember naik US$ 0,6 menjadi US$ 110 per ton.
Sementara itu, harga batu bara Rotterdam untuk Oktober 2025 meningkat US$ 2,1 menjadi US$ 93,15. Sedangkan, November 2025 naik US$ 3 menjadi US$ 96,55 dan Desember 2025 juga menguat US$ 3,05 menjadi US$ 97,4.
Dikutip dari Bloomberg, harga batu bara di China mulai merangkak naik di tengah cuaca yang semakin tidak menentu dan langkah pemerintah memperketat pengawasan tambang untuk mencegah kecelakaan serta menekan produksi berlebih.
Meski permintaan terhadap sumber energi utama China tersebut masih tergolong lemah dibandingkan level historis, pengawasan ketat dari otoritas kini menjadi penopang baru bagi harga batu bara.
Dalam catatan Bloomberg Intelligence, kebijakan pemerintah yang dikenal sebagai ‘anti-involution drive’, bertujuan memangkas kelebihan kapasitas produksi melalui pemeriksaan keselamatan tambang dan pengendalian operasi berisiko tinggi. Langkah ini diperkirakan akan menjadi kebijakan permanen dalam menjaga stabilitas industri batu bara nasional.
Bauran Energi Global
Sementara itu, Trading View melaporkan, harga batu bara masih kokoh dalam bauran energi global meski berbagai negara berupaya menekan penggunaan bahan bakar fosil.
Pemerintah di berbagai belahan dunia masih mendukung pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) baru untuk memenuhi lonjakan permintaan listrik. Saat ini, sekitar 2.500 PLTU masih beroperasi secara global.
Menurut International Energy Agency (IEA), batu bara masih menjadi sumber utama sekitar 35% dari total pembangkit listrik dunia pada 2025. Kapasitas baru terbesar terkonsentrasi di 15 negara, dengan China menjadi pemimpin utama, disusul India dan Amerika Serikat yang juga masuk lima besar.
Namun, data terbaru menunjukkan tren pergeseran energi mulai terlihat. Untuk pertama kalinya, energi terbarukan menyalip batu bara dalam pembangkitan listrik global, seiring output dari tenaga surya dan angin pada paruh pertama 2025 melampaui pertumbuhan permintaan listrik dunia. Kondisi ini menyebabkan penurunan moderat dalam penggunaan bahan bakar fosil secara tahunan.
Source:
Other Article
Bisnis Indonesia
Published at
10 dari 190 Izin Tambang yang Dibekukan Sudah Bayar Jaminan Reklamasi
IDX Channel.com
Published at
10 Emiten Batu Bara Paling Cuan di 2024, Siapa Saja?
Kontan
Published at
190 IUP Ditangguhkan ESDM: IMA, APBI, dan APNI Pastikan Anggotanya Aman
CNBC Indonesia
Published at
2 Kabar Baik Hari ini: Harga Batu bara Naik, China Balik ke RI Lagi
CNBC Indonesia
Published at