Investor Daily
Published at
May 22, 2025 at 12:00 AM
Harga Batu Bara Membara Seiring Gelombang Panas Ekstrem Melanda China
JAKARTA, investor.id – Harga batu bara membara pada Selasa (20/5/2025). Hal itu terjadi karena gelombang panas ekstrem melanda China yang berpotensi meningkatkan permintaan listrik di negara tersebut.
Harga batu bara Newcastle untuk Mei 2025 naik US$ 1,3 menjadi US$ 100,55 per ton. Sedangkan harga batu bara Newcastle Juni 2025 melesat US$ 2,65 menjadi US$ 105,65 per ton dan Juli 2025 melejit 2,65 menjadi US$ 108,35 per ton.
Sementara itu, harga batu bara Rotterdam untuk Mei 2025 menguat US$ 0,95 menjadi US$ 96,2. Sedangkan, Juni 2025 terkerek US$ 3,15 menjadi US$ 98,6. sementara pada Juli 2025 meningkat US$ 2,8 menjadi US$ 98,8.
Dikutip dari Trading View, gelombang panas ekstrem melanda sebagian wilayah utara dan tengah China pada Selasa (21/5/2025), dengan suhu melonjak hingga di atas 40 derajat Celsius. Pemerintah setempat pun langsung mengeluarkan peringatan cuaca panas dan menyalurkan bantuan bagi para petani demi menjaga produksi pangan tetap stabil.
Berdasarkan laporan otoritas cuaca, suhu tertinggi tercatat di Provinsi Hebei, Henan, lumbung gandum utama China, dan Shandong, dengan temperatur mencapai 40°C hingga 42,9°C, rekor tertinggi sepanjang sejarah untuk bulan Mei di beberapa wilayah seperti Zhengzhou (Henan) dan Shahe (Hebei).
Pusat Meteorologi Nasional China memperkirakan kondisi panas ekstrem ini akan berlangsung hingga Rabu (22/5/2025), sebelum udara dingin mulai memasuki wilayah utara pada Kamis dan Jumat, dengan penurunan suhu 6 hingga 12°C.
Dengan permintaan listrik di China melonjak selama musim panas, terutama saat suhu mencapai rekor tertinggi, mendorong konsumsi AC dan kebutuhan energi yang tinggi. Peningkatan permintaan ini seringkali mencapai rekor tertinggi, mendorong pemerintah dan industri energi untuk meningkatkan pasokan dan mengoptimalkan distribusi listrik.
Sementara itu, Reuters melaporkan,i mpor batu bara China dari Indonesia merosot tajam 20% menjadi 14,29 juta ton pada April 2025. Penurunan ini terjadi setelah para pembeli di China menolak penggunaan harga patokan baru yang ditetapkan pemerintah Indonesia dalam transaksi internasional.
Impor Batu Bara
Berdasarkan data bea cukai China yang dirilis Selasa (21/5/2025), Indonesia, yang merupakan pemasok batu bara terbesar bagi China,mulai menerapkan Harga Batubara Acuan (HBA) sebagai dasar perhitungan transaksi ekspor sejak 1 Maret 2025. Sebelumnya, HBA hanya digunakan untuk perhitungan royalti domestik.
Pemerintah Indonesia memberlakukan kebijakan ini untuk memperkuat kontrol terhadap nilai transaksi batu bara dalam negeri maupun ekspor, sekaligus meningkatkan penerimaan negara melalui royalti. Namun, kebijakan ini menuai protes dari para pelaku pasar karena dinilai kurang transparan dan membuat harga batu bara Indonesia menjadi lebih mahal dibanding harga pasar.
Selain itu, anjloknya harga batu bara domestik di China turut menekan minat impor secara keseluruhan. Harga lokal yang menyentuh titik terendah dalam empat tahun terakhir membuat batu bara impor menjadi kurang kompetitif dari sisi keuntungan.
Secara keseluruhan, impor batu bara China turun 16% secara tahunan pada April 2025.
Impor dari negara pemasok utama lainnya juga menunjukkan penurunan. Pengiriman batu bara dari Rusia turun 13% secara tahunan menjadi 7,40 juta ton. Meski begitu, Rusia berencana mendukung industri batu baranya yang terdampak sanksi Barat dengan memberikan diskon tarif kereta api dan menjamin ekspor, yang bisa memperkuat ekspor ke China dalam jangka panjang.
Impor batu bara dari Mongolia, yang sebagian besar merupakan batu bara kokas, turun 3% menjadi 7,01 juta ton. Sementara dari Australia juga tercatat turun 3% menjadi 6,97 juta ton pada bulan yang sama.
Source:
Other Article
IDX Channel.com
Published at
10 Emiten Batu Bara Paling Cuan di 2024, Siapa Saja?
CNBC Indonesia
Published at
4 Perusahaan China Tertarik Ubah Batu Bara RI Jadi DME
CNBC Indonesia
Published at
Ada Aturan Baru Royalti Batu Bara, BUMI-Adaro Bisa Bernapas Lega
Bloomberg Technoz
Published at
Ada Donald Trump di Balik Kenaikan Harga Batu Bara
Kontan
Published at