JAKARTA, investor.id – Harga batu bara mayoritas melemah pada Rabu (27/8/2025). Pelemahan itu karena pasar mencermati seberapa besar pembatasan pasokan di China.

Harga batu bara Newcastle untuk Agustus 2025 stagnan di US$ 111,55 per ton. Sedangkan harga batu bara Newcastle September 2025 melemah US$ 0,8 menjadi US$ 110 per ton. Sementara Oktober 2025 turun US$ 0,8 menjadi US$ 111 per ton.

Sementara itu, harga batu bara Rotterdam untuk Agustus 2025 melemah US$ 0,6 menjadi US$ 99,7. Sedangkan, September 2025 jatuh US$ 1,8 menjadi US$ 97,8. Sementara pada Oktober 2025 terkoreksi US$ 1,75 menjadi US$ 98,65.

Dikutip dari Trading Economics, harga batu bara mendekati posisi terendah satu bulan terakhir. Pelemahan ini terjadi saat pasar mencermati seberapa besar pembatasan pasokan yang akan diberlakukan Beijing.

Data terbaru menunjukkan produksi batu bara China pada Juni naik 3,6% dibanding bulan sebelumnya. Kenaikan ini sejalan dengan sinyal pemerintah yang menargetkan peningkatan produksi sebesar 1,5% menjadi 4,82 miliar ton sepanjang 2025, setelah mencetak rekor produksi pada 2024.

Langkah tersebut menjadi bagian dari upaya Beijing mengendalikan kelebihan kapasitas di sektor mineral untuk menekan tekanan deflasi. Asosiasi Transportasi dan Distribusi Batu Bara China (CCTD) menyebut pemerintah perlu memberi dukungan ekonomi tambahan agar harga batu bara bisa kembali stabil.

Dari sisi permintaan, China justru mengalami lonjakan proyek pembangkit listrik tenaga batu bara baru pada paruh pertama 2025, meski di saat yang sama negara itu juga mencatat rekor penambahan kapasitas energi bersih.