Investor Daily

Published at

July 24, 2025 at 12:00 AM

Harga Batu Bara Melejit, Dipicu Isu Inspeksi Tambang di China

JAKARTA, investor.id – Harga batu bara melejit pada Selasa (22/7/2025). Penguatan tersebut dipicu isu adanya inspeksi tambang batu bara di China.

Harga batu bara Newcastle untuk Juli 2025 naik US$ 0,25 menjadi US$ 110,1 per ton dan harga batu bara Newcastle Agustus 2025 melejit US$ 2,55 menjadi US$ 112,5 per ton. Sedangkan September 2025 melonjak US$ 2,85 menjadi US$ 113,6 per ton.

Sementara itu, harga batu bara Rotterdam untuk Juli 2025 turun US$ 0,05 menjadi US$ 104,15. Sedangkan, Agustus 2025 malah melesat US$ 1,45 menjadi US$ 101,65. Sementara pada September 2025 terkerek US$ 1,6 menjadi US$ 102,55.

Dikutip dari Reuters, harga batu bara kokas di China kembali menyentuh batas atas untuk hari kedua berturut-turut pada Selasa (22/7/2025), didorong oleh kekhawatiran pasar atas potensi inspeksi pemerintah yang bisa mengganggu pasokan di pusat produksi utama batu bara negara tersebut.

Kontrak batu bara kokas paling aktif di Bursa Komoditas Dalian (DCE) melonjak hampir 8% ke level tertinggi sejak 19 Maret, yakni 1.048,5 yuan (US$ 146,19) per ton metrik.

Batu bara kokas, yang biasa digunakan dalam proses pembuatan baja, naik bersamaan dengan harga kokas yang juga menyentuh batas atas harian. Kenaikan dipicu beredarnya dokumen yang diklaim berasal dari Administrasi Energi Nasional (NEA), yang memerintahkan inspeksi tambang batu bara di delapan provinsi untuk memastikan produksi tidak melebihi kapasitas izin.

"Jika benar, ini berpotensi mengurangi pasokan efektif ke pasar," ujar Simon Wu, konsultan senior di Wood Mackenzie.

Keaslian Dokumen 

Namun, Reuters belum dapat memverifikasi keaslian dokumen tersebut yang beredar di media sosial, namun seseorang yang mengangkat telepon dari nomor dalam dokumen mengaku sedang menjalankan instruksi dari NEA dan meminta agar tidak dihubungi kembali.

NEA belum memberikan tanggapan atas permintaan konfirmasi dari Reuters.

Kenaikan harga batu bara kokas juga ditopang oleh ekspektasi permintaan baja yang meningkat, setelah Beijing mengumumkan pembangunan bendungan tenaga air terbesar di dunia di Tibet. Proyek tersebut diperkirakan akan menyerap kebutuhan baja antara 3,5 juta hingga 6 juta ton, menurut analis di Lange Steel.

Sejauh ini, harga batu bara kokas telah melonjak 28% sepanjang Juli, menyusul kunjungan Presiden Xi Jinping ke Shanxi, provinsi penghasil batu bara terbesar di China, yang memicu spekulasi tentang reformasi pasokan baru.

Source:

IDX Channel.com

Published at

July 24, 2025 at 12:00 AM

7/24/25

10 Emiten Batu Bara Paling Cuan di 2024, Siapa Saja?

CNBC Indonesia

Published at

July 24, 2025 at 12:00 AM

7/24/25

4 Perusahaan China Tertarik Ubah Batu Bara RI Jadi DME

Detik Kalimantan

Published at

July 24, 2025 at 12:00 AM

7/24/25

7 Provinsi Penghasil Batu Bara Indonesia, Terbesar di Kalimantan

Tribun Kaltim

Published at

July 24, 2025 at 12:00 AM

7/24/25

70 Persen Sumber Energi Indonesia Dipasok dari Kalimantan, Ekonomi dan Lingkungan Harus Seimbang

CNBC Indonesia

Published at

July 24, 2025 at 12:00 AM

7/24/25

Ada Aturan Baru Royalti Batu Bara, BUMI-Adaro Bisa Bernapas Lega

Secretariat's Address.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Secretariat's Email.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Website created by

Secretariat's Address.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Secretariat's Email.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Website created by

Secretariat's Address.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Secretariat's Email.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Website created by