CNBC Indonesia
Published at
August 21, 2025 at 12:00 AM
Harga Batu Bara Kembali Meledak, China & Amerika Jadi Bensin
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara melanjutkan tren positif dengan menguat tiga hari beruntun.
Merujuk Refinitiv, harga batu bara pada perdagangan kemarin, Rabu (20/8/2025) ditutup di US$ 111,5 per ton atau menguat 0,45%.
Kenaikan ini memperpanjang tren positif harga batu bara degan menguat 2,26% dalam tiga hari beruntun.
Kenaikan harga batu bara yang terjadi dalam tiga hari terakhir lagi-lagi masih ditopang China dan angin segar dari Amerika Serikat. Kendati demikian, sentimen negatif justru membayangi batu bara ke depan.
Menurut China Electricity Council (CEC), harga batu bara termal China diperkirakan akan menunjukkan momentum kenaikan yang melemah. Hal ini disebabkan oleh penurunan konsumsi di pembangkit listrik serta keunggulan harga batu bara impor yang kini lebih kompetitif dibandingkan produk domestic.
Dikutip dari SXcoal, pembangkit listrik di China mengurangi penggunaan batu bara domestik, sehingga menekan permintaan dan mendorong melemahnya tren kenaikan harga.
Di sisi lain, batu bara impor kini menawarkan harga lebih menarik, memberikan tekanan tambahan pada pasar dalam negeri.
Kontrak utama berjangka JM2601 di Dalian Commodities Exchange dibuka pada CNY 1.210/ton, dan ditutup di CNY 1.162,5 /ton, turun CNY 31/ton dibanding penutupan sebelumnya.
Harga intraday tertinggi sempat mencapai 1.215 yuan/ton, sedangkan terendah 1.126 yuan/ton.
Setelah sempat menguat, pasar batu bara kokas berada dalam tren pelemahan, sejalan dengan lemahnya permintaan dan pemulihan pasokan yang tidak merata.
Sebelumnya, pemerintah sempat menimbulkan kekhawatiran tentang inspeksi tambang untuk mengendalikan overproduksi-hal ini sebelumnya memicu lonjakan harga. Namun, kontrol produksi dan pasokan yang lebih tinggi juga menambah ketidakpastian pasar dan memicu spekulasi fluktuasi harga.
Trump Bantu Batu Bara Lagi?
Presiden Amerika Serkat (AS) Donald Trump pada Rabu menyatakan bahwa pemerintahannya tidak akan menyetujui proyek tenaga surya maupun angin, meskipun permintaan listrik di beberapa wilayah AS saat ini melampaui pasokan.
Kebijakan ini bisa menjadi angin segar bagi batu bara. Dengan pembatasan tenaga surya maka permintaa batu bara diharapkan kembali naik.
"Kami tidak akan menyetujui angin atau Solar yang merusak lahan pertanian. Hari-hari kebodohan sudah berakhir di AS!!!" tulis Trump di Truth Social, dikutip dari CNBC International.
Komentar presiden ini muncul setelah pemerintah bulan lalu memperketat proses perizinan federal untuk energi terbarukan. Kini, proses perizinan tersebut dipusatkan di kantor Menteri Dalam Negeri Doug Burgum.
Perusahaan-perusahaan energi terbarukan khawatir proyek-proyek mereka tidak lagi akan memperoleh izin yang dulunya dianggap sebagai prosedur bisnis normal. Pernyataan Trump pada Rabu diyakini akan memperbesar kekhawatiran tersebut.
Trump menyalahkan energi terbarukan atas kenaikan harga listrik di AS. Harga listrik naik di jaringan terbesar negara itu, PJM Interconnection, karena permintaan yang melonjak cepat dari pusat data dan industri lainnya bertemu dengan pasokan yang ketat akibat penutupan sejumlah pembangkit, termasuk batu bara.
PJM Interconnection, yang mencakup 13 negara bagian di Mid-Atlantic, Midwest, dan sebagian Selatan, mencatat harga kapasitas listrik baru naik 22% dibanding tahun lalu dalam lelang yang digelar bulan lalu.
Sejak menjabat, Trump telah melancarkan serangan besar-besaran terhadap energi terbarukan. Undang-undang barunya, One Big Beautiful Bill Act, mengakhiri kredit pajak investasi dan produksi untuk tenaga angin dan surya pada akhir 2027.
Padahal, insentif pajak tersebut berperan penting dalam ekspansi energi terbarukan di AS.
Selain itu, tarif baja dan tembaga yang diberlakukan pemerintah Trump juga telah meningkatkan biaya proyek tenaga surya dan angin, menurut perusahaan energi terbarukan.
Pada Selasa, Departemen Pertanian AS juga menghentikan dukungannya terhadap proyek solar di lahan pertanian.
CNBC INDONESIA RESEARCH
research@cnbcindonesia.com
(mae/mae)
Source:
Other Article
IDX Channel.com
Published at
10 Emiten Batu Bara Paling Cuan di 2024, Siapa Saja?
CNBC Indonesia
Published at
4 Perusahaan China Tertarik Ubah Batu Bara RI Jadi DME
Bloomberg Technoz
Published at
5 Proyek Hilirisasi Bukit Asam (PTBA), Tak Cuma DME Batu Bara
Detik Kalimantan
Published at
7 Provinsi Penghasil Batu Bara Indonesia, Terbesar di Kalimantan
Tribun Kaltim
Published at