Investiing.com
Published at
June 5, 2025 at 12:00 AM
Harga Batu Bara Global Terkikis, Pasar Spot Kian Lesu
JAKARTA, BursaNusantara.com – Harga batu bara dunia terus meluncur turun, menandakan tekanan ganda dari dua raksasa Asia.
China dilanda pelemahan permintaan, sementara India justru meningkatkan produksi secara signifikan.
Pada perdagangan Selasa (3/6/2025), harga batu bara Newcastle untuk pengiriman Juni jatuh US$ 1,1 ke US$ 104,25 per ton. Kontrak Juli dan Agustus ikut turun masing-masing US$ 0,5 ke US$ 107 dan US$ 108,75 per ton.
Harga batu bara Rotterdam bervariasi. Untuk Juni naik US$ 0,5 menjadi US$ 97,15, sementara Juli dan Agustus melemah tipis masing-masing US$ 0,1 dan US$ 0,05.
China Hadapi Tekanan Pasar Domestik
Di China, harga batu bara termal anjlok ke titik terendah sejak Maret 2021 akibat lemahnya konsumsi dan meningkatnya stok. Harga batu bara kalori 5.500 kcal/kg di pelabuhan utara merosot ke 620 Yuan per ton, setara US$ 86,2.
Penurunan 40 Yuan sejak awal Mei dan 260 Yuan dibandingkan tahun lalu menggambarkan lemahnya daya serap pasar. Data dari Mysteel Global memperkuat sinyal krisis kelebihan pasokan.
Meski mendekati musim panas, permintaan dari sektor kelistrikan belum pulih. Kondisi ini diperparah stok tinggi di pelabuhan dan pembangkit, membatasi ruang harga untuk kembali naik.
Produksi Tambang China Tak Melambat
Ironisnya, produksi dalam negeri tetap meningkat. Asosiasi Batu Bara Nasional China memproyeksikan kenaikan produksi hingga 5% pada 2025.
Pertumbuhan ini jauh meninggalkan estimasi kenaikan permintaan yang hanya 1,5% - 2%. Margin keuntungan tambang yang menyusut hampir 49% sejak awal tahun tak cukup menghentikan laju suplai.
Dengan tekanan profitabilitas tersebut, produsen diprediksi akan terus menggenjot pasokan demi menjaga kelangsungan bisnis, sekalipun membanjiri pasar dan menekan harga.
India Naikkan Produksi dan Perkuat Stok
India justru mengambil langkah agresif. Produksi batu bara pada Mei 2025 naik 3% menjadi 86,24 juta ton. Tambang captive dan komersial menyumbang lonjakan besar ke 16,93 juta ton, naik dari 13,83 juta ton pada tahun sebelumnya.
Stok batu bara perusahaan India meningkat tajam 29% menjadi 122,69 juta ton hingga akhir Maret. Pemerintah India menegaskan komitmennya menjaga kestabilan pasokan nasional dan mengurangi ketergantungan terhadap impor.
Langkah ini menjadi bagian dari strategi besar menuju keberlanjutan energi dan memperkuat ketahanan energi nasional, sekaligus berkontribusi terhadap tekanan pada harga global.
Source:
Other Article
IDX Channel.com
Published at
10 Emiten Batu Bara Paling Cuan di 2024, Siapa Saja?
CNBC Indonesia
Published at
4 Perusahaan China Tertarik Ubah Batu Bara RI Jadi DME
Detik Kalimantan
Published at
7 Provinsi Penghasil Batu Bara Indonesia, Terbesar di Kalimantan
CNBC Indonesia
Published at
Ada Aturan Baru Royalti Batu Bara, BUMI-Adaro Bisa Bernapas Lega
Bloomberg Technoz
Published at