Bloomberg Technoz

Published at

December 2, 2025 at 12:00 AM

Ekspor Batu Bara Januari-Oktober 2025 Anjlok 20,25%

Bloomberg Technoz, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan kinerja ekspor batu bara sepanjang Januari sampai Oktober 2025 minus 20,25% ke level US$20,09 miliar atau sekitar Rp348,06 triliun (asumsi kurs Rp16.654 per dolar AS).

Torehan kinerja ekspor komoditas emas hitam itu terpaut lebar dari capaian sepanjang periode yang sama tahun sebelumnya di level US$25,19 miliar.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan koreksi nilai ekspor batu bara itu ikut dibarengi dengan susutnya pengiriman batu bara secara volume sepanjang Januari sampai Oktober tahun ini.

“Secara kumulatif ekspor batu bara turun 20,25%,” kata Pudji dalam konferensi pers secara daring, Senin (1/12/2025).

Adapun, kinerja ekspor batu bara secara volume terkoreksi 4,10% ke level 320,47 juta ton sampai periode yang berakhir Oktober 2025, lebih rendah dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 334,19 juta ton.

Pelemahan kinerja ekspor batu bara itu sejalan dengan koreksi ekspor bahan bakar mineral (HS 72) ke China dan India.

Adapun, ekspor bahan bakar mineral ke China anjlok 29,34% menjadi US$7,90 miliar dan ekspor ke India susut 25,11% ke level US$4,51 miliar.

“Nilai ekspor nonmigas China sebesar US$52,45 miliar didominasi besi dan baja,” kata Pudji.

Kendati demikian, kinerja ekspor komoditas nonmigas unggulan Indonesia lainnya seperti besi dan baja serta CPO dan turunnya kompak mencatatkan penguatan.

Ekspor besi dan baja lompat 12,12% ke level US$23,58 miliar dari posisi tahun sebelumnya di angka US$21,03 miliar.

Selain itu, kinerja ekspor CPO dan turunannya melonjak 25,73% ke level US$20,20 miliar, dari posisi periode tahun sebelumnya di angka US$16,07 miliar.

“Nilai ekspor CPO dan turunannya naik 25,73% secara kumulatif,” tuturnya.

Secara keseluruhan, neraca dagang Indonesia pada Oktober 2025 mencatatkan surplus US$2,39 miliar. Ini menjadikan Indonesia mengalami surplus selama 66 bulan sejak Mei 2020.

Pudji mengatakan surplus ini ditopang oleh komoditas non migas sebesar US$4,32 miliar dengan komoditas utama lemak dan minyak hewani atau nabati, bahan bakar mineral serta besi dan baja.

Saat yang sama, neraca perdagangan migas tercatat defisit US$1,92 miliar dengan komoditas penyumbang adalah minyak mentah dan hasil minyak.

Tiga negara penyumbang surplus terbesar adalah Amerika Serikat (AS) sebesar US$14,93 miliar. India surplus US$11,29 miliar dan Filipina US$7,18 miliar.

Sementara itu, penyumbang defisit terdalam adalah China dengan defisit US$16,32 miliar, Australia defisit US$4,58 miliar dan Singapura US$4,17 miliar.

Perluasan Pasar

Sebelumnya, Kementerian ESDM meminta pengusaha menjajaki pasar alternatif di kawasan Asia Tenggara (Asean), menyusul anjloknya ekspor batu bara akibat merosotnya permintaan dari China dan India.

Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Minerba) Kementerian ESDM Tri Winarno mengatakan pemerintah telah berkoordinasi dengan Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI) untuk menjajaki kemungkinan pasar baru di Asean.

“Asia itu utamanya untuk Asean coba dijajakin, kita sudah ngomong juga dengan APBI, coba dijajakin misalnya Vietnam, Malaysia, Thailand, terus kemudian Filipina,” kata Tri saat ditemui usai rapat bersama Komisi XII DPR RI, Rabu (3/9/2025).

Tri mengatakan koreksi ekspor batu bara yang cukup dalam tahun ini disebabkan karena permintaan yang susut dari dua importir utama; India dan China.

Menurut Tri, kesempatan ekspor ke pasar alternatif di Asean itu cukup terbuka lebar lantaran sejumlah negara di kawasan masih mengimpor batu bara dari Rusia.

“Kalau misalnya diambil dari Rusia kan dia kejauhan juga transportasi, itu dijajakin seperti apa,” kata Tri.

Dia berharap pengusaha batu bara domestik bisa mulai penetrasi ke pasar baru di kawasan Asean pada sisa tahun ini.

Source:

Liputan 6

Published at

December 2, 2025 at 12:00 AM

12/2/25

1,76 Juta Metrik Ton Batu Bara Disebar ke 4 PLTU Jaga Listrik di Jawa Tak Padam

Bisnis Indonesia

Published at

December 2, 2025 at 12:00 AM

12/2/25

10 dari 190 Izin Tambang yang Dibekukan Sudah Bayar Jaminan Reklamasi

IDX Channel.com

Published at

December 2, 2025 at 12:00 AM

12/2/25

10 Emiten Batu Bara Paling Cuan di 2024, Siapa Saja?

METRO

Published at

December 2, 2025 at 12:00 AM

12/2/25

10 Negara Pengguna Bahan Bakar Fosil Terbesar di Dunia

CNBC Indonesia

Published at

December 2, 2025 at 12:00 AM

12/2/25

10 Perusahaan Tambang RI Paling Tajir Melintir, Cuannya Gak Masuk Akal

Secretariat's Address.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Secretariat's Email.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Website created by

Secretariat's Address.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Secretariat's Email.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Website created by

Secretariat's Address.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Secretariat's Email.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Website created by