Bloomberg, Permintaan baja yang menurun di China dikhawatirkan berimbas pada pasar komoditas terkait, termasuk batu bara.

Harga batu bara kokas yang digunakan dalam tanur sembur untuk produksi baja anjlok ke titik terendah sejak 2016.

Pabrik baja China diperkirakan memangkas produksi tahun ini untuk mengatasi penurunan konsumsi.

Keruntuhan yang berkepanjangan di sektor properti Negeri Panda tetap menjadi hambatan terbesar, sementara ekspor yang telah membantu menyerap surplus domestik kemungkinan akan surut karena meningkatnya hambatan perdagangan.

Kelebihan pasokan telah menghantam harga di seluruh kompleks besi. Baja tulangan yang diperdagangkan di Shanghai dan digunakan dalam konstruksi turun ke posisi terendah dalam delapan tahun pekan lalu.

Bijih besi Dalian, yang juga sangat bergantung pada permintaan dari para pembuat baja, telah turun 10% tahun ini.

Sisi batu bara dari persamaan tersebut makin terhambat oleh pasokan yang membengkak, dan penurunan harga tambahan mungkin terjadi, kata Chao Yuke, seorang analis di Asosiasi Transportasi dan Distribusi Batubara China, dalam sebuah pengarahan medio pekan lalu.

Batu bara kokas dengan kadar lebih tinggi jauh lebih sedikit di China dibandingkan dengan batu bara termal yang digunakan dalam pembangkit listrik.

Namun, para penambang menggali bahan bakar dalam jumlah yang sangat banyak secara umum, sementara impor terbebani pada jenis pembuatan baja.

Hal itu memungkinkan pabrik-pabrik yang mengubah batu bara kokas menjadi kokas untuk mempertahankan produksi.

Di pusat batu bara utama Shanxi, pabrik-pabrik tersebut terus beroperasi pada kapasitas 83% selama sepekan terakhir dan tidak menunjukkan tanda-tanda mengambil tindakan untuk mengendalikan kelebihan pasokan, menurut data dari asosiasi tersebut.

(bbn)