Business Insight
Published at
June 25, 2025 at 12:00 AM
Bukit Asam Genjot Bisnis Non-Batubara
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen batubara pelat merah PT Bukit Asam Tbk (PTBA) terus menggenjot bisnis non-batubara. Strategi ini untuk memacu kontribusi bisnis non-batubara terhadap total pendapatan perusahaan di masa depan.
Corporate Secretary PTBA Niko Chandra mengatakan saat ini pihaknya terus bergerak dalam diversifikasi bisnis ke sektor non-batubara. PTBA fokus pada pengembangan energi terbarukan dan hilirisasi batubara menjadi produk yang memiliki nilai tambah. "Pada sektor energi baru terbarukan, PTBA aktif mengembangkan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS)," ucap dia kepada KONTAN, Selasa (24/6).
Niko menuturkan, perkembangan terbaru rencana PTBA adalah peresmian PLTS Timah Industri berkapasitas 303,1 kWp di Kawasan Industri Cilegon pada 17 Juni 2025, melalui anak usaha, PT Bukit Energi Investama (BEI). PTBA juga berkontribusi pada proyek energi bersih nasional di infrastruktur vital, seperti PLTS pada AOCC Bandara Soekarno-Hatta dan PLTS Jalan Tol Bali Mandara. Inisiatif ini tidak hanya mendukung dekarbonisasi, tetapi juga menunjukkan kontribusi PTBA dalam mendukung pariwisata dan lingkungan berkelanjutan.
"Kami juga turut serta dalam peningkatan ketahanan pangan melalui PLTS Irigasi yang membantu pengairan sawah di sekitar wilayah operasi kami," ujar Niko.
Di sisi hilirisasi batubara, PTBA terus mengembangkan potensi proyek strategis, salah satunya adalah artificial graphite dan anode sheet. "Kami telah melakukan kajian tahap awal bersama BRIN, dan hasilnya menunjukkan kelayakan serta potensi pasar yang besar," ungkap Niko.
Mengingat sebagian besar kebutuhan anode sheet di Indonesia masih diimpor dan seiring pesatnya perkembangan industri kendaraan listrik, kebutuhan akan produk ini akan terus meningkat signifikan. Grafit buatan ini merupakan bahan baku krusial untuk baterai kendaraan listrik dan berbagai industri berteknologi tinggi. "Hal ini menegaskan visi kami untuk masuk ke rantai nilai industri masa depan yang lebih hijau dan inovatif," jelas Niko.
Source:
Other Article
IDX Channel.com
Published at
10 Emiten Batu Bara Paling Cuan di 2024, Siapa Saja?
CNBC Indonesia
Published at
4 Perusahaan China Tertarik Ubah Batu Bara RI Jadi DME
Detik Kalimantan
Published at
7 Provinsi Penghasil Batu Bara Indonesia, Terbesar di Kalimantan
CNBC Indonesia
Published at
Ada Aturan Baru Royalti Batu Bara, BUMI-Adaro Bisa Bernapas Lega
Bloomberg Technoz
Published at