Bloomberg Technoz

Published at

May 13, 2025 at 12:00 AM

Batu Bara Rusia Saingi RI di China, ITMG Fokus Pasar Asia Pasifik

Bloomberg Technoz, Jakarta – PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) memilih fokus menjaga keberlanjutan dengan mitra dagang utama di kawasan Asia di tengah agresivitas Rusia dalam memperluas pangsa pasar ekspor batu baranya di China.

Direktur Indo Tambangraya Megah Yulius Kurniawan Gozali mengakui dinamika perdagangan batu bara global menunjukkan lanskap yang makin kompetitif, seiring dengan meningkatnya kehadiran negara-negara produsen utama di pasar internasional.

Hal ini, menurutnya, merupakan bagian dari mekanisme pasar yang perlu disikapi dengan strategi yang adaptif.

“Bagi kami, fokus utama adalah menjaga keberlanjutan dengan mitra dagang di pasar utama kami di Asia, serta memastikan keandalan pasokan dan kualitas layanan,” kata Yulius saat dihubungi, Jumat (9/5/2025).

Dia menuturkan ITMG terus memantau perkembangan pasar secara cermat dan menyesuaikan strategi sesuai kebutuhan, termasuk dalam merespons perubahan pola permintaan dan penawaran di kawasan Asia Pasifik.

Bagi perseroan, kata dia, menjaga daya saing di pasar global menjadi prioritas utama, khususnya dalam menghadapi dinamika harga dan jarak geografis yang turut memengaruhi preferensi pasar.

“Kami terus mengupayakan efisiensi operasional dan memperkuat infrastruktur logistik,” ujarnya.

Selain itu, Yulius menyebut pentingnya transformasi bisnis dan operasi sebagai bagian dari strategi jangka panjang untuk memperkuat posisi di tengah pasar yang makin kompetitif dan mengutamakan aspek keberlanjutan.

Sepanjang 2024, produksi batu bara ITMG tercatat sebanyak 20,2 juta ton, naik 20% secara anual dari 16,9 juta ton tahun sebelumnya. Sementara itu, volume penjualan batu bara perseroan sebanyak 19,6 juta ton dan penjualan pihak ketiga 4,4 juta ton; masing-masing naik 16% dan 9% secara year on year (yoy).

Adapun, nilai dan tujuan ekspor batu bara ITMG pada 2024 a.l. China (US$750 juta), Jepang (US$575 juta), Filipina (US$167 juta), India (US$100 juta), Thailand (US$86 juta), Hong Kong (US$74 juta), Taiwan (US$36 juta), Bangladesh (US$31 juta), Korea (US$16 juta), Malaysia (US$13 juta), dan Vietnam (US$3 juta).

Pangsa pasar batu bara ITMG tahun lalu a.l. China sebanyak 38%; Indonesia 23%, Jepang 18%, Filipina 5%; India 5%, Thailand 4%, Hong Kong 2%, Bangladesh 2, dan sejumlah negara lainnya 3%.

ITMG menargetkan volume produksi batu bara tahun ini sebesar 20,8 juta ton—21,9 juta ton, dan membidik volume penjualan batu bara sebanyak 26,3 juta ton—27,4 juta ton.

Untuk diketahui, China dan India memang merupakan pasar utama tujuan ekspor batu bara Indonesia. Akan tetapi, Indonesia dihadapkan pada persaingan dari Rusia yang makin agresif masuk ke pasar Asia setelah Moskwa dilarang mengekspor ke Eropa.

Negeri Beruang Merah disebut kian getol memasok ke China, yang selama ini menjadi pasar andalan batu bara RI.

Plt Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI) Gita Mahyarani membenarkan hal tersebut. “Rusia menawarkan harga lebih kompetitif, memperketat persaingan dengan batu bara Indonesia,” ujarnya belum lama ini.

Pada Maret, impor batu bara Rusia oleh China naik 6% secara anual menjadi 7,33 juta ton. Namun, China juga menaikkan pembelian batu bara dari pemasok lain seperti Australia dan Mongolia. Adapun, Indonesia masih menjadi penyuplai utama batu bara ke Negeri Panda.

Tidak hanya itu, masalah geopolitik global dan perang tarif Amerika Serikat (AS)-China makin menambah ketidakpastian bagi pasar komoditas batu bara.

“Banyak pembeli menahan diri dan mengambil posisi wait and see terhadap kontrak pembelian baru,” terang Gita.

Hal ini menjadi salah satu alasan di balik turunnya kinerja ekspor batu bara Indonesia pada kuartal I-2025, yang merefleksikan adanya tekanan nyata dari sisi permintaan global dan kompetisi pasar.

Kendati demikian, Gita mengatakan Indonesia masih memiliki celah untuk bisa memacu ekspor ke Asia Selatan dan Asia Tenggara, yang masih membutuhkan batu bara sebagai bagian dari bauran energi mereka.

“Meski tidak bisa sepenuhnya menggantikan porsi ekspor ke China atau India,” kata Gita.

Kelebihan Pasok

Equity Research Analyst Ajaib Sekuritas Rizal Rafly mengatakan kondisi pasar batu bara global saat ini saja sudah oversupply, sehingga permintaan dan harga turun tertekan.

“Tantangan utama Indonesia bukan cuma dari Rusia, tetapi juga dari oversupply [batu bara] global dan perubahan struktural energi, sehingga respons terbaik adalah efisiensi biaya, perluasan pasar, dan percepatan hilirisasi,” kata Rizal saat dihubungi.

Rizal menyebut persaingan batu bara Indonesia dengan Rusia di pasar China makin ketat karena Moskwa menawarkan harga lebih murah dan lokasi yang lebih dekat. Namun, ancaman utama justru datang dari sisi permintaan batu bara yang lesu dari Beijing.

Bagaimanapun, dia mengutip harga batu bara di Newcastle Coal sempat rebound ke level US$98/ton dari titik terendah US$93,7/ton.

Akan tetapi, nilai tersebut masih turun sebesar 20% year to date (ytd) akibat musim dingin hangat di China, penurunan output pembangkit listrik sebesar 1,3% yoy pada awal tahun, serta peningkatan produksi domestik China yang ditargetkan naik 1,5% ke 4,82 miliar ton pada 2025.

Di sisi lain, Indonesia juga mencetak rekor produksi batu bara sebesar 836 juta ton pada 2024 atau 18% di atas target yang ditetapkan di tengah permintaan yang stagnan karena investasi energi alternatif di Asia.

(mfd/wdh)

Source:

IDX Channel.com

Published at

May 13, 2025 at 12:00 AM

5/13/25

10 Emiten Batu Bara Paling Cuan di 2024, Siapa Saja?

CNBC Indonesia

Published at

May 13, 2025 at 12:00 AM

5/13/25

4 Perusahaan China Tertarik Ubah Batu Bara RI Jadi DME

CNBC Indonesia

Published at

May 13, 2025 at 12:00 AM

5/13/25

Ada Aturan Baru Royalti Batu Bara, BUMI-Adaro Bisa Bernapas Lega

Bloomberg Technoz

Published at

May 13, 2025 at 12:00 AM

5/13/25

Ada Donald Trump di Balik Kenaikan Harga Batu Bara

Kontan

Published at

May 13, 2025 at 12:00 AM

5/13/25

Ada Rencana Pemberian Insentif Hilirisasi, Emiten Batubara Berpotensi Diuntungkan

Secretariat's Address.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Secretariat's Email.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Website created by

Secretariat's Address.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Secretariat's Email.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Website created by

Secretariat's Address.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Secretariat's Email.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Website created by