Bloomberg Technoz

Published at

May 7, 2025 at 12:00 AM

Batu Bara RI Diterjang Kompetisi Melawan Rusia, Ekspor Kian Sulit

Bloomberg Technoz, Jakarta – Pelaku industri menyebut turunnya kontribusi sektor pertambangan terhadap produk domestik bruto (PDB) kuartal I-2025 turut dipicu oleh tantangan ekspor batu bara di tengah kompetisi perebutan pasar dengan Rusia.

Dalam kaitan itu, Plt Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI) Gita Mahyarani menyebut ekspor batu bara tidak hanya diadang oleh faktor permintaan dari pasar utama—seperti China dan India — yang kian tergerus.

Namun, penambang kini dihadapkan pada persaingan dari Rusia yang makin agresif masuk ke pasar Asia setelah Moskwa dilarang mengekspor ke Eropa. Negeri Beruang Merah disebut kian getol memasok ke China, yang selama ini menjadi pasar andalan batu bara RI.

“Rusia menawarkan harga lebih kompetitif, memperketat persaingan dengan batu bara Indonesia,” ujarnya saat dihubungi, Selasa (6/5/2025).

Untuk diketahui, pada Maret, impor batu bara Rusia oleh China naik 6% secara anual menjadi 7,33 juta ton. Namun, China juga menaikkan pembelian batu bara dari pemasok lain seperti Australia dan Mongolia. Adapun, Indonesia masih menjadi penyuplai utama batu bara ke Negeri Panda.

Dia pun membenarkan industri pertambangan—khususnya batu bara — menjadi satu-satunya sektor lapangan usaha yang mengalami kontraksi dalam laporan pertumbuhan ekonomi tiga bulan pertama tahun ini.

Namun, kondisi tersebut sudah terprediksi lantaran selaras dengan laporan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang menunjukkan adanya penurunan setoran penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari sektor mineral dan batu bara (minerba) pada 2024.

Setoran PNBP minerba pada 2024 mencapai Rp140,5 triliun, menyumbang 46,79% dari total PNBP tahun lalu. Namun, capaian tersebut makin merosot dari setoran minerba pada 2023 senilai Rp172,1 triliun dan 2022 sejumlah Rp180,4 triliun.

Tunda Beli

Tidak hanya itu, masalah geopolitik global dan perang tarif Amerika Serikat (AS)-China makin menambah ketidakpastian bagi pasar komoditas batu bara.

“Banyak pembeli menahan diri dan mengambil posisi wait and see terhadap kontrak pembelian baru,” terang Gita.

Hal ini menjadi salah satu alasan di balik turunnya kinerja ekspor batu bara Indonesia pada kuartal I-2025, yang merefleksikan adanya tekanan nyata dari sisi permintaan global dan kompetisi pasar.

Kendati demikian, Gita mengatakan Indonesia masih memiliki celah untuk bisa memacu ekspor ke Asia Selatan dan Asia Tenggara, yang masih membutuhkan batu bara sebagai bagian dari bauran energi mereka.

“Meski tidak bisa sepenuhnya menggantikan porsi ekspor ke China atau India,” ujarnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan produk domestik bruto (PDB) Tanah Air tumbuh 4,87% year on year (yoy) pada Januari—Maret 2025. Capaian itu melambat dari triwulan sebelumnya yang tumbuh 5,02% yoy dan menjadi yang terlemah sejak kuartal III–2021.

Dari sisi lapangan usaha, hampir seluruhnya tumbuh. Namun, hanya satu yang mengalami kontraksi yaitu pertambangan yang minus 1,23% secara yoy.

Peran industri pertambangan terhadap ekonomi Indonesia cukup signifikan, menyumbang 8,99% terhadap PDB. Walhasil, saat sektor ini mengalami kontraksi, dampaknya akan cukup terasa.

Adapun, per Maret 2025, ekspor batu bara Indonesia hanya mencapai US$1,97 miliar atau anjlok 5,54% dari bulan sebelumnya dan 23,14% secara tahunan.

Komoditas dengan kode HS 2701 itu memberikan pangsa sebesar 9,03% dari total ekspor nonmigas Indonesia pada Maret 2025 senilai 30,01%.

(wdh)

Source:

IDX Channel.com

Published at

May 7, 2025 at 12:00 AM

5/7/25

10 Emiten Batu Bara Paling Cuan di 2024, Siapa Saja?

CNBC Indonesia

Published at

May 7, 2025 at 12:00 AM

5/7/25

4 Perusahaan China Tertarik Ubah Batu Bara RI Jadi DME

CNBC Indonesia

Published at

May 7, 2025 at 12:00 AM

5/7/25

Ada Aturan Baru Royalti Batu Bara, BUMI-Adaro Bisa Bernapas Lega

Reuters

Published at

May 7, 2025 at 12:00 AM

5/7/25

Adani Enterprises fourth-quarter profit drops on coal trading weakness

Ekonomi

Published at

May 7, 2025 at 12:00 AM

5/7/25

Adaro, Arutmin Cs Segera Dikenai Tarif Baru Royalti Batu Bara, Ini Besarannya

Secretariat's Address.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Secretariat's Email.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Website created by

Secretariat's Address.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Secretariat's Email.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Website created by

Secretariat's Address.

Menara Kuningan Building.

Jl. H.R. Rasuna Said Block X-7 Kav.5,

1st Floor, Suite A, M & N.

Jakarta Selatan 12940, Indonesia

Secretariat's Email.

secretariat@apbi-icma.org

© 2025 APBI-ICMA

Website created by